Insenerator tersebut memiliki kapasitas 30-35 kg setiap jamnya dengan pengoperasiannya masih dalam observasi.
“Untuk pengoperasiannya, listrik itu untuk menyalakan panel serta juga BBM digunakan. Untuk pengematannya, starting itu harus pakai bahan mudah terbakar seperti batok atau kayu,” tuturnya. (***)
Artikel Terkait
Hut ke-76 TNI, Yana Beri Apresiasi Kinerja TNI Bersama Pemerintah
Dinkes Bakal Gelar Tes Antigen bagi Siswa dan PTK
Laskar Siliwangi Indonesia Bantu Pemerintah Percepat Vaksinasi di Kabupaten Bandung
Konflik Lahan Tebu PG Jatitujuh, Ono Surono Minta Menteri LHK Turun Tangan
Landai Penyebaran Covid-19, Kota Bandung Tak Kendor Terapkan 5M 3T