FOKUSSATU.ID - Program revitalisasi Pasar Banjaran yang di gulirkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menuai polemik yang diduga membebani para pedagang.
Padahal revitalisasi tersebut perlu digaris bawahi terlebih dahulu, karena ini merupakan untuk penataan daerah Banjaran, meningkatkan kualitas pasar tradisional menjadi pasar sehat.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Dicky Anugrah, kepada awak media di linggkungan Pemkab Bandung. Senin 27 Maret 2023.
Baca Juga: Arus Mudik dan Balik Lebaran di Kota Bogor Diprediksi Naik
Lanjut Dicky, tujuan revitalisasi ini sebetulnya baik untuk penataan daerah Banjaran yang sembraut. Perlu dikatahui contoh misalnya sampah sampah yang menumpuk disekitaran Pasar Banjaran dan itu banyak sekali aduan warga masyarakat sekitar yang sampai mengadu ke Bapak Bupati.
"Lahan tersebut merupakan lahan untuk merevitalisasi cuman memang belum terlaksana dengan demikian di masa kepemimpinan Bapak Bupati Dadang Supriatna pengen Pasar Banjaran sergera di lakukan pembenahan dan penataan,"ujar Dicky.
Terkait penolakan para pedagag Pasar Banjaran yang tidak menerima adanya revitalisasi. Dicky Kepala Disperindag mengatakan dirinya sudah menjelaskan kepada Kelompok Warga Pedagang Pasar (Kewappa) Banjaran, Bahkan pada tahun 2021 sudah melakukan audiensi apa yang difasilitasi oleh komisi B DPRD kabupaten Bandung.
Baca Juga: Diduga Tak Berizin, Pemerhati Tata Ruang Kritisi Baliho Ambruk di Jalan Soekarno Hatta Bandung
Pada saat itu pernyataan Kewappa bukannya menolak tetapi menangguhkan dalam situasi pandemi covid-19. Sampai pandemi reda.
Jadi pada initinya lanjut Dicky, dengan adanya penolakan itu bukan jalan satu satunya, ini kan untuk kebaikan kedepan kalo bukan sekarang mau kapan lagi. Karena Banjaran sebagai Ibu Kota/Kabupaten terdekat soreang menginginkan ada pasar yang representative dan memadai.
"Sekarang saja para PKL sudah menjamur bahkan hingga memakan ruas jalan, oleh karenanya kita ingin mengakomodir pedagang yang berada diluar pasar,"ucapnya.
Baca Juga: Ngabuburit Bareng Warga di Alam Lamping, Bima Arya Bagikan Takjil
Dicky juga menambahkan soal isu yang beredar dilapangan setelah adanya revitalisasi kedepannya akan memberat kan kepada para pedagang dengan nilai transsaksi penjualan yang mahal.
Disini coba komunikasikan terlebih dahulu dengan baik dan benar, kan ada yang namanya kredit dengan DP yang seringan ringannya untuk kios tersebut.***
Artikel Terkait
Drawing Batal, Piala Dunia U-20 Kemungkinan Batal Diselenggarakan di Indonesia !
Ngabuburit Bareng Warga di Alam Lamping, Bima Arya Bagikan Takjil
DPRD Kota Bandung, Komisi C Dorong Penambahan Program Penanganan Banjir
Diduga Tak Berizin, Pemerhati Tata Ruang Kritisi Baliho Ambruk di Jalan Soekarno Hatta Bandung
Arus Mudik dan Balik Lebaran di Kota Bogor Diprediksi Naik