Kukuhkan Aryatri Benarto sebagai Bunda Kota Bandung, Farhan: Enam Peran, Satu Cinta untuk Kota Bandung

photo author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 13:19 WIB

“Di Bandung tidak ada kompetisi, yang ada hanya kolaborasi. Peran Bunda hadir untuk memastikan program kemasyarakatan berjalan dengan semangat cinta dan kebersamaan,” tuturnya.

Farhan juga berpesan agar setiap bidang yang dipimpin Aryatri bergerak aktif dan menyentuh masyarakat hingga ke tingkat RW.

Ia mencontohkan pentingnya peran Bunda PAUD dalam memperjuangkan pendidikan anak usia dini, mulai dari kesejahteraan guru hingga kelayakan fasilitas sekolah.

“Tidak boleh ada PAUD yang masih memakai atap asbes. Itu harus diganti. Fisik bangunan yang layak adalah bagian dari cinta kita kepada anak-anak,” tegasnya.

Sebagai Bunda Literasi, Aryatri diharapkan menjadi wajah gerakan membaca dan menulis di Bandung - bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga keluarga dan komunitas.

Sedangkan perannya sebagai Bunda GenRe membawa pesan penting tentang perencanaan hidup bagi remaja.

Farhan bahkan menyinggung data menarik yang mencerminkan ketimpangan angka kelahiran di beberapa wilayah.

Baca Juga: SMPN 35 Bandung Luncurkan Perpustakaan Digital untuk Tingkatkan Literasi

“Di Cihapit, selama setahun hanya ada tiga kelahiran. Tapi di Regol, dalam satu RT ada 46 kelahiran. Ini bukan sekadar soal produktivitas, tapi apakah semuanya sudah direncanakan dengan baik,” jelasnya.

Menurutnya, program GenRe harus menjadi gerakan literasi keluarga, bukan sekadar sosialisasi.

“Setiap keputusan dalam keluarga harus lahir dari pengetahuan dan kesadaran, bukan karena tekanan atau kebiasaan,” tambahnya.

Sebagai Bunda Forum Anak Daerah, Aryatri akan mengawal hak-hak anak, terutama kelompok rentan.

Farhan mengungkapkan masih banyak anak di Kota Bandung yang berhenti sekolah karena dianggap “bodoh” oleh lingkungannya, padahal mereka mengalami kesulitan belajar yang tak terdeteksi.

“Mereka bukan bodoh, mereka hanya berbeda. Kita harus memastikan tidak ada anak Bandung yang tertinggal,” ujarnya penuh empati.

Sementara perannya sebagai Ketua Sekolah Perempuan menjadi ruang penting untuk memperkuat posisi perempuan dalam pengambilan keputusan dan pembangunan sosial.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raharjo Fokussatu

Sumber: Diskominfo Kota Bandung

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X