Pemerhati Ingatkan Pekan Terakhir Kampanye Jadi Masa Rawan Dugaan Pelanggaran

photo author
- Senin, 18 November 2024 | 20:11 WIB
Dadang Risdal Azis Direktur Jamparing Institute
Dadang Risdal Azis Direktur Jamparing Institute

FOKUSSATU.ID – Jelang pencoblosan Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024, pemerhati kebijakan publik Jamparing Institute Dadang Risdal Aziz mewanti-wanti kepada setiap pasangan calon akan bahaya blac campaign dan money politik.

Menurutnya, memasuki pekan terakhir masa kampanye Pilkada khususnya di Kabupaten Bandung sering terjadi dugaan pelanggaran. Pasalnya, pada masa-masa pekan terakhir kampanye ini, merebak isu praktik money politics, ketidaknetralan ASN, hingga dugaan black campaign.

Dadang Risdal mengatakan, adanya dugaan pelanggaran Pilkada ini selaras dengan pernyataan Bawaslu RI soal Indeks Kerawanan Pemilu (IKP). Ia menuturkan, Bawaslu RI dalam pernyataannya menempatkan Kabupaten Bandung sebagai peringkat pertama kota/kabupaten di Jawa Barat dalam hal Indeks Kerawanan Pemilu. Penyumbang utamanya yakni dimensi sosial politik.

Baca Juga: Agung Firmansyah Lakukan Kunjungan ke Dinkes dan RSUD Bandung Kiwari, Bahas Penanganan Pasien Kanker

“Untuk dimensi ini, Kabupaten Bandung mendapatkan skor kerawanan yang setara dengan Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Jayawijaya. Yakni mendapat skor kerawanan tertinggi yaitu 100. Di samping itu, Kabupaten Bandung juga mendapatkan skor kerawanan yang sangat tinggi untuk dimensi penyelenggaraan Pemilu dan kontestasi. Meskipun tidak setinggi tiga dimensi sebelumnya, Kabupaten Bandung juga memiliki tingkat kerawanan yang jauh di atas rata-rata nasional untuk dimensi partisipasi,” ungkapnya di Soreang, Senin (18/11/2024).

Jelang debat kedua Pilkada Kabupaten Bandung pada 20 November 2024, lanjut ia, sudah seharusnya persoalan dugaan pelanggaran ini menjadi perhatian serius seluruh stakeholder. KPU dan Bawaslu, kata ia, menjadi bagian terpenting bisa menekan potensi Indeks Kerawanan Pemilu. Terutama mengenai money politics, netralitas ASN,dan netralitas penyelenggara.

“Harusnya KPU dan Bawaslu, dalam konten debat kedua Pilkada ini berinisiatif memasukan materi terkait Indeks Kerawanan Pemilu. Di antaranya faktor money politics, netralitas ASN, netralitas penyelenggara Pemilu,” ungkap Kang Daris.

Baca Juga: 3 Gagasan Paslon Pilkada 2024 Soal Banjir di DKI Jakarta, Ada yang Ingin Bangun Waduk Baru hingga Tanggul Laut Raksasa!

Paslon Harus Jadikan Debat Publik Sebagai Komitmen Jauhi Pelanggaran Pilkada

Dari informasi yang beredar, tema besar dalam debat publik lanjutan Pilkada 2024 Kabupaten Bandung ini akan mengambil mengenai tata kelola pemerintahan. Tema lengkapnya yaitu ‘Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih untuk Menyelesaikan Persoalan Daerah. Serta Menjawab Tantangan Global dalam Rangka Memperkokoh NKRI’.

Tema itu, kata Kang Daris, sangat relevan dengan persoalan yang muncul dalam sub variabel Indeks Kerawanan Pemilu. Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, lanjutnya, berawal dari terhindarnya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Baca Juga: Gun Gun Gunawan Apresiasi Deklarasi Damai, DS-Ali Syakieb Kemana?

Kang Daris berharap, arena debat publik ini menjadi momentum seluruh pihak menciptakan demokrasi yang sehat, berintegritas, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kejujuran. Debat publik, lanjutnya, menjadi momentum menguji dan menantang para paslon untuk menjauhi praktik-praktik kotor selama kampanye demi meraih kekuasaan. Praktik kotor pelanggaran Pilkada itu di antaranya dengan money politics, penggiringan ASN, dan intervensi terhadap penyelenggara Pemilu.

Selain berkomitmen menjaga kondusifitas, lanjutnya, paslon juga harus menjadikan Pilkada ini memperbaiki citra negatif Kabupaten Bandung yang menyandang daerah rawan tinggi IKP.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Rekomendasi

Terkini

DPRD Kota Bandung Dukung Aksi Bela Palestina

Kamis, 14 Agustus 2025 | 10:30 WIB

Edwin Senjaya Gelar Syukuran Hari Jadi BFC ke 22 Tahun

Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:03 WIB
X