Gun Gun Gunawan Bersama Koalisi Alus Pisan Komitmen Akan Perangi Politik Uang

photo author
- Jumat, 8 November 2024 | 13:07 WIB
Calon Wakil Bupati Bandung nomor urut 1, Gun Gun Gunawan
Calon Wakil Bupati Bandung nomor urut 1, Gun Gun Gunawan

FOKUSSATU.ID - Memasuki hari pencoblosan seringkali kita mendengar atau ramai dikalangan masyarakat dengan istilah "Serangan Fajar" atau politik uang.

Hal ini patut diwaspadai oleh masing masing pasangan calon Bupati dan Wali Kota yang ikut kontestasi di Pilkada Serentak 2024.

Untuk menyikapi hal tersebut Calon Wakil Bupati Bandung nomor urut 1, Gun Gun Gunawan menilai, pengawasan melekat dan partisipatif dari semua pihak termasuk masyarakat, akan bisa menangkal terjadinya praktek money politic.

Selain meminta masyarakat tidak tergiur dengan politik uang, Gun Gun pun mendorong masyarakat untuk lebih berani lagi melaporkan dan bahkan menyebarluaskan ke medsos jika melihat ada praktek politik uang di lingkungannya.

Baca Juga: Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Sahrul dan Gun Gun Hadirkan Bandung Etalase UMKM Rakyat Sejahtera

Penegasan Gun Gun Gunawan itu disampaikan seiring dengan semakin dekatnya hari H pencoblosan Pilkada pada 27 Nopember 2024 mendatang.

"Semakin dekatnya waktu pemilihan, maka fenomena potensi politik uang pun semakin menyeruak. Tidak heran jika masyarakat sudah sangat akrab dengan istilah serangan fajar misalnya."ujar Gun Gun Gunawan

"Masyarakat harus lebih berani melaporkan, memfoto bahkan memviralkan jika di wilayahnya terjadi politik uang," tambah Gun Gun, Jumat (8/11/2024).

Lanjut Gun Gun menuturkan masyarakat harus menjadi agen penangkal dan garda terdepan untuk mereduksi terjadinya politik uang.

Baca Juga: Dukung Sahrul dan Gun Gun, Komunitas UMKM Banjaran Gelar Deklarasi

"Karena pada hakekatnya pengawasan itu bukan hanya tugas Bawaslu saja, tapi juga semuanya termasuk masyarakat, itu yang lebih utama," tuturnya.

Politisi PKS yang maju di Pilkada Bandung mendampingi Sahrul Gunawan ini yakin, praktek politik uang pada Pilkada serentak 2024 ini bisa ditekan.

Alasannya, selain kedewasaan berpolitik masyarakat yang sudah lebih tinggi, keberadaan media sosial yang masif juga menjadi faktor yang membuat oknum yang akan melakukan praktek politik uang itu berfikir beberapa kali.

"Sekarang kan mata yang mengawasi itu sangat banyak. Jadi potensi untuk ketahuannya juga tinggi. Lagi pula hukumannya tidak ringan, dimana yang memberi dan yang menerima itu terancam hukuman pidana," beber Gun Gun Gunawan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kusnadi Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

DPRD Kota Bandung Dukung Aksi Bela Palestina

Kamis, 14 Agustus 2025 | 10:30 WIB

Edwin Senjaya Gelar Syukuran Hari Jadi BFC ke 22 Tahun

Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:03 WIB
X