“Jadi bukanya melakukan ajakan ataupun himbauan. Masyarakat itu jangan kita Bebani. Biarlah mereka anteng membangun keluarganya sendiri baik pendidikannya maupun kehidupannya sehari-hari. Tugas kami yang harus menyelesaikan berbagai persiapan yang dihadapi kota ini,” ungkap Farhan.
Terkait sejarah pertemuan dengan Kang Erwin sebagai pasangan, karena ada kesepahaman dan satu tujuan untuk membangun Kota Bandung lebih maju, "Jadi tidak ada drama tidak ada mahar,".kata Farhan.
“Kebetulan kita mempunyai visi dan misi yang sama membangun Kota Bandung maju dan berkembang serta masyarakat tenang. Dan yang pasti kita dipertemukan tanpa ada mahar politik,” terangnya.
Hal senada dikatakan Erwin, pihaknya sengaja menjadikan agamis sebagai salahsatu pilar dalamewujudkan pemerintahan ke depan.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Bantu Renovasi Rumah Akibat Gempa di Kab. Bandung dan Garut
Bagaimanapun agama harus dijadikan patokan kita dalam menjalankan roda pemerintahan.
Begitupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, dengan membuka fasilitas mesjid selain sarana ibadah juga dapat dijadikan tempat bernaung sementara bagi masyarakat.
“Kita akan coba untuk melakukan pembinaan melalui pesantren kilat seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain itu kita juga akan mencoba membuka mesjid bagi siapapun yang kebetulan tengah melakukan perjalanan (musafir) untuk istirahat di mesjid. Untuk kemanananya kita akan sediakan anggaranya agar setiap mesjid ada petugas yang menjaga,” pungkasnya. ***