Dalam “Waluya,” terkandung enam pilar kebijakan yang menjadikan kesehatan, keadilan, keberpihakan, kecerdasan, kesadaran, dan kekuatan sebagai fondasi pembangunan Kabupaten Kuningan. Kesehatan bukan hanya sebatas fisik, tetapi juga melibatkan aspek mental dan sosial masyarakat. Melalui keadilan, diharapkan setiap warga dapat merasakan perlakuan yang setara di berbagai sektor kehidupan.
Waluya bukan hanya sekadar kata, tetapi mengandung signifikansi filosofis. Dalam pandangan dr. R. Deni Wirananggapathi, “Waluya” melambangkan komitmen terhadap enam nilai utama:
Kesehatan: Menegaskan pentingnya sistem kesehatan yang kuat dan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat.
Keadilan: Mewujudkan masyarakat yang adil dan merata, dimana setiap individu memiliki hak dan kewajiban yang sama di hadapan hukum.
Keberpihakan: Menekankan pada dukungan dan perlindungan terhadap lapisan masyarakat yang rentan, memastikan bahwa kebijakan yang diambil selalu memihak kepada kepentingan rakyat kecil.
Kecerdasan: Mendorong pendidikan berkualitas dan peningkatan kapasitas intelektual untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dan berdaya saing.
Kesadaran: Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya lingkungan dan keberlanjutan untuk menciptakan masyarakat yang peduli terhadap ekosistem sekitarnya.
Kekuatan: Membangun fondasi yang kuat, baik dari segi ekonomi maupun keamanan, sehingga masyarakat memiliki kekuatan untuk menghadapi tantangan dan mengambil peluang.
Makaya
Dalam visi “Makaya,” dr. R. Deni Wirananggapathi mengajak masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam pembangunan. “Makaya” tidak sekadar kata, melainkan semangat kerja keras, keberlanjutan, tanggap, siaga, berkarya, dan bertindak. Melalui “Makaya,” diinginkan Kabupaten Kuningan menjadi wadah kreativitas dan usaha keras dalam mencapai cita-cita bersama.
Kerja keras diartikan sebagai kegigihan dan dedikasi yang tinggi, di mana setiap langkah diambil dengan tekad dan semangat yang tinggi.
Keberlanjutan menjadi prinsip utama, mengingat setiap langkah harus memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Tanggap dan siaga menjadi kunci dalam menghadapi dinamika perubahan dan tantangan yang muncul.
Berkarya menjadi panggilan untuk senantiasa menciptakan hal baru, berinovasi, dan memberikan kontribusi positif. Bertindak adalah aksi nyata sebagai bukti keseriusan untuk membawa perubahan. “Makaya” bukan sekadar kata, tetapi semangat untuk terus berproses dan memberikan yang terbaik.
Makaya” menjadi pilar penting dalam visi dan misi dr. R. Deni Wirananggapathi. Makaya mengandung arti:
Kerja Keras: Mengajak masyarakat untuk bekerja keras dan berkomitmen tinggi terhadap pembangunan, merespons setiap tantangan dengan tekad untuk maju.
Artikel Terkait
Sambut Pilkada Serentak, Komisioner KPI Aceh Dorong Lembaga Penyiaran Perbanyak Isi Siaran Cegah Hoaks dan Money Politik
Pegadaian Jabar Gandeng Band Nasional dan Influencer untuk MengEMASkan Indonesia
Profesi Wartawan Harus Sinergi Dengan DPRD Kota Bandung Dalam Pengawasan
Kupas Tuntas Visi Misi Siapa Pantas Pimpin PWI Kota Bogor, Empat Kandidat Ini Bakal Tayang di TV
Dinas Kominfo Majalengka dan PWI Siapkan Strategi Jitu Cegah Hoax Jelang Pilkada 2024