PKB-PPP Sepakat Bentuk Fraksi Aswaja di DPRD Kota Bogor

photo author
- Minggu, 5 Mei 2024 | 20:04 WIB
Penandatanganan naskah deklarasi Fraksi Aswaja oleh Ketua DPC PKB Kota Bogor Dewi Fatimah dan Ketua DPC PPP Kota Bogor Zaenul Mutaqin di ruang serbaguna DPRD Kota Bogor.
Penandatanganan naskah deklarasi Fraksi Aswaja oleh Ketua DPC PKB Kota Bogor Dewi Fatimah dan Ketua DPC PPP Kota Bogor Zaenul Mutaqin di ruang serbaguna DPRD Kota Bogor.

FOKUSSATU.ID - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kota Bogor sepakat bergabung membentuk fraksi yang diberi nama Fraksi Aswaja di DPRD Kota Bogor periode 2024-2029.

Kesepakatan itu dituangkan dalam penandatanganan naskah deklarasi Fraksi Aswaja oleh Ketua DPC PKB Kota Bogor Dewi Fatimah dan Ketua DPC PPP Kota Bogor Zaenul Mutaqin di ruang serbaguna DPRD Kota Bogor.

Ketua DPC PKB Kota Bogor Dewi Fatimah mengemukakan dirinya beserta keluarga besar PKB Kota Bogor merasa bahagia serta terharu atas momen bersatunya dua kekuatan warga Nahdliyin atau Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Juga: Truk Hebel Tak Kuat Nanjak, Arus Lalin di Jalan Pamoyanan Kota Bogor Macet

"Penggabungan ini sangat berarti dan menjadi sejarah tersendiri bagi perjalanan politik PKB di Kota Bogor," kata Dewi disela sambutannya, Minggu (5/5/2024).

Dewi menuturkan, dengan terbentuknya Fraksi Aswaja di DPRD Kota Bogor harapan para sesepuh para ajengan, kiai dan lainnya menjadi pusat perjuangan politik Aswaja di Kota Bogor.

Kemudian, sambungnya, fraksi ini menjadi alat politik warga Nahdliyin dalam memperjuangkan agenda-agenda perjuangannya di parlemen Kota Hujan.

Baca Juga: Katanya Braga Bebas Kendaraan Mendapat Antusiasme Tinggi dari Warga dan Wisatawan, Komen di Sini

“Terakhir kami mengajak kepada PPP perjuangan politik kita tidak cukup hanya dengan membentuk Fraksi Aswaja. Tapi kita berjuang bergerak serta berjuang untuk merebut kemenangan di Pilkada Kota Bogor juga,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Ketua DPC PPP Kota Bogor Zaenul Mutaqin menegaskan, jika PKB dan PPP adalah partai yang lahir dari rahim yang sama, yakni NU.

“Tentunya, sudah jadi kewajiban partai yang ada di DPRD untuk memperjuangkan kepentingan umat terutama Nahdliyin. PPP contohnya, sejak 2011 kita sudah berinisiatif melahirkan raperda Diniyah Takmiliyah di mana salah satu output-nya adalah intensif guru ngaji,” katanya.

Baca Juga: Indonesia Gagal Lagi di Uber Cup, China Juara Uber Cup 2024

Kemudian, di tahun 2019 ada usulan Perda Pondok Pesantren (Ponpes) yang tujuannya ingin keberadaan ponpes jadi makmur dan besar.

“Jadi, dua perjuangan ini akan menjadi catatan ke masyarakat terkait perjuangan umat yang kita lakukan di DPRD,” papar ZM, biasa ia disapa.

Masih kata ZM, sore ini momentum kader Nahdliyin bersatu dalam satu rumah di Fraksi Aswaja menjadi kekuatan politik yang berbeda dan diperhitungkan ke depannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

DPRD Kota Bandung Dukung Aksi Bela Palestina

Kamis, 14 Agustus 2025 | 10:30 WIB

Edwin Senjaya Gelar Syukuran Hari Jadi BFC ke 22 Tahun

Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:03 WIB
X