FOKUSSATU.ID- Telah terjadi pergeseran tanah tepat di lokasi Kp Cigombong, RT.04/ RW.13 Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat pada 19 Februari 2024 lalu.
Adapun kronoligis kejadian, pada tanggal 19 Februari sekitar pukul 18:30 terjadi hujan lebat, tiba-tiba terdengar bunyi patahan keramik disusul oleh tanah amblas di beberap rumah. Warga melakukan pengecekan ke luar rumah yang ternyata terjadi pergeseran tanah yang luasnya melingkupi 40 rumah, dan sampai tanggal dilakukannya assesment, tanah masih bergeser dan menyebabkan retakan tanah semakin meluas.
Adapun dampak dari pergeseran tanah tersebut mengakibatkan sekitar 38 KK harus mengungsi dan 1 Sekolah sementara tidak bisa digunakan.
Menurut laporan Kepala Desa Cibedug Kec.Rongga, saat ini pada 27 Februari 2024 jumlah KK yang harus mengungsi bertambah. Ada sekitar 40 KK atau kurang lebih 130 jiwa dan 1 bangunan sekolah SD.
Baca Juga: Jalin Sinergitas, Perhutani KPH Bandung Utara Bersama Saka Wanabakti Lakukan Donor Darah
Masyarakat harus mengungsi dan meninggalkan hunian mereka karena pergeseran dan tanah longsor ini semakin meluas.
"Satu sekolah tidak bisa berfungsi karena rusak berat. Warga mengungsi ke rumah sanak saudara terdekat dan Mesdjid Nurul Huda Kp.Cigombong sambil menunggu hasil assesment semua pihak dan pemerintah yang terkait, apakah bisa kembali ke rumah masing-masing atau ada tindakan lain,"katanya dalam laporannya melalui pesan berantai WhatsApp.
Sementara untuk kerugian, selain kerugian secara finansial, beberapa rumah warga mengalami kerusakan yang cukup berat, sebagian besar korban terdampak hanya bekerja sebagai serabutan. Selain itu, dampak psikologis juga dirasakan warga. Mereka sering sekali merasa was-was jika turun hujan dan menjelang malam hari.
"Anak anak yang bersekolah juga, tidak bisa lagi bersekolah dilingkungan mereka, karena di relokasi ke daerah yang cukup jauh, sehingga tentu menambah pengeluaran keluarga,"laporan Kep.Desa Cibedug Kec.Rongga, 27 Februari 2024. ***