HOAX, BNPB Terima Lowongan Kerja Dokter Pribadi

FOKUSSATU.ID - Sejumlah warga net, baru-baru ini dihebohkan akan kabar beredarnya isu terkait informasi lowongan pekerjaan Dokter pribadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang sempat tersebar luas melalui jejaringan aplikasi WhatsApp.

Dalam chat alias pesan WhatsApp tersebut berisikan informasi tentang kebutuhan Dokter pribadi Kepala BNPB dengan tugas melakukan pengawasan ketat pada kesehatan Kepala BNPB.

Bahkan, dalam chat juga menyebutkan Dokter pribadi tersebut, bertugas untuk memastikan Kepala BNPB selalu dalam keadaan bugar untuk melaksanakan tugas kenegaraan hingga merawat Kepala BNPB jika sakit.

Baca Juga: Mengejutkan, Mario Suryo Aji Akan Berada di Baris Pertama Kelas Moto3

Tak hanya itu, dalam chatnya alias pesannya tersebut juga menampilkan nomor kontak hingga keuntungan, apabila menjadi Dokter pribadi Kepala BNPB.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menerangkan, bahwa informasi chat alias pesan WhatsApp yang sempat beredar luas tersebut merupakan kabar Hoax alias bohong (tidak benar).

Menurut dirinya, BNPB tidak pernah membuat maupun menyebarluaskan terkait akan informasi Loker caht alias pesan melalui aplikasi di jejaringan WhatsApp dan media sosial (medsos) lain tersebut.

"Kita tak pernaah mebuat informasi terkait akan hal Loker itu, apalagi menyebarluaskan informasi terkait Loker, yang juga telah tersebar luas di jejaringan WhatsApp maupun di media sosial (medsos) lainnya," terang Abdul kepada wartawan, Sabtu (19/3/2022).

Baca Juga: DPD GANN Jabar Apresiasi Polda Jabar Berhasil Ungkap Penyeludupan Narkoba Jenis Sabu

Lebih lanjut, pihaknya pun mengimbau kepada warga untuk tidak menyebarluas chat alias pesan tersebut.

Selain itu, juga dirinya pun berharap kepada warga untuk tidak terpengaruh akan kabar informasi Hoax alias tidak jelas sumbernya tersebut.

"Apabila mendapatkan chat atau pesan terkait informasi Loker BNPB, kami berharap agar masyarakat untuk tidak menyebarluaskan informasi ini ke warga lainnya, juga tidak terpengaruh akan informasi tersebut, yang sebelumnya tidak pernah dibuat sama sekali oleh pihak kami BNPB," pungkasnya.***