Temui Presiden Joko Widodo Pimpinan ADB Dukung Transisi Energi Indonesia

photo author
- Jumat, 18 Februari 2022 | 23:42 WIB
Presiden ADB Masatsugu Asakawa menemui Presiden Joko Widodo membahas sejumlah hal
Presiden ADB Masatsugu Asakawa menemui Presiden Joko Widodo membahas sejumlah hal

FOKUSSATU.ID-Pimpinan Asian Development Bank atau ADB  menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor,  Jumat (18/2/2022).

Dalam pertemuan itu membahas sejumlah hal seperti penanganan pandemi Covid-19 hingga dukungan ADB terhadap transisi energi  di Indonesia.

Para pimpinan ADB yang hadir pada pertemuan tersebut terdiri dari Masatsugu Asakawa selaku President Asian Development Bank, Arif Baharudin  Excutive Director Representing Indonesia, dan Jiro Tominaga  Country Director, ADB Indonesia Resident Mission.

Sedangkan Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

"Pertama Bapak Presiden menyampaikan perkembangan terkini terkait dengan Covid-19 di Indonesia dan bahwa Indonesia adalah negara keempat sekarang di dunia yang sukses melakukan vaksinasi dan sudah mencapai di atas 330an juta yang divaksinasi. Padahal kita adalah negara yang tidak memproduksi vaksin," ujar  Suharso dalam keterangannya usai pertemuan

Selain itu, Presiden Jokowi juga menjelaskan mengenai kinerja ekonomi Indonesia yang pada kuartal IV pada tahun 2021 sudah berada di atas 5 persen. Pihak ADB pun memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2021.

"Meskipun full year pada tahun lalu 3,7 persen tapi itu sudah bagus dan dipuji oleh ADB bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang amazing kata beliau,"  Suharso menambahkan.

Kepada pimpinan ADB,  Presiden Jokowi juga menerangkan  mengenai hilirisasi industri yang tengah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Menurut Suharso, Jokowi yakin jika hilirisasi industri akan bisa memberikan nilai tambah ekspor sekaligus memperbaiki neraca transaksi berjalan Indonesia.


"Tadi Bapak Presiden menyampaikan bahwa yang kita bisa peroleh bisa 1 berbanding 20, dari USD 1,1 miliar menjadi USD 20,1 miliar hanya karena satu aturan bagaimana kita tidak mengekspor dalam bentuk bahan mentah, tetapi dalam bentuk barang-barang jadi," paparnya.

Pihak ADB juga  menyatakan dukungannya terhadap pembiayaan dalam hal transisi energi serta pembiayaan-pembiayaan lainnya pada sejumlah proyek yang sedang berjalan.

"Pembiayaan-pembiayaan yang sedang berjalan karena ada 14 proyek hari ini dan sudah cukup lama, 55 tahun, ADB bersama Indonesia," pungkasnya.***014 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X