FOKUSSATU.ID- Seorang Epidemolg mengingatkan adanya ancaman gelombang ketiga Covid-19, meski sekarang kasus positif di Indonesia sudah menurun dan keluar dari zona merah.
Terkait itu,anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rahmad Handoyo menimpali prediksi epidemolog tersebut. Menurutnya, prediksi itu harus menjadi masukan penting bagi pemerintah.
"Kekhawatiran epidemiolog itu menjadi masukan bagi pemerintah. Dan itu bisa menjadi benar adanya kalau kita tidak mempersiapkan diri," ujarnya kepada wartawan, Minggu (10/10/2021).
Rahmad menyoroti liburan Natal dan Tahun Baru harus diwaspadai. Karena itu dia mengimbau warga jangan sampai euforia liburan Nataru berdampak terhadap naiknya kasus Covid-19 di Tanah Air.
"Jangan sampai ke depan menjadi euforia liburan yang berduyun-duyun mudik ke kampung halaman masing-masing yang tadinya sudah di rumah," katanya.
Baca Juga: Nyesel Nggak Nyesel ala Raja, Remaja Susun Sandal di Masjid As Saadah Ciater
Masih kata Rahmad, sejumlah saran disampaikan baik kepada pemerintah maupun masyarakat. Pemerintah diharapkan mengatur betul pelaksanaan liburan Natal dan tahun baru juga mempercepat proses vaksinasi.
"Saya kira tetap diperpendek. Kalau perlu tidak ada cuti bersama. Mengingat situasi seperti ini," paparny. Kedua, terang Rahmad, selalu digaungkan protokol kesehatan dan mengingatkan pemerintah dan jajarannya agar tidak lengah dan tidak puas diri terhadap capaian landainya Covid-19. Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk tetap mewaspadai penyebaran Covid-19.
Taat menjalankan prokes serta aktif terlibat dalam vaksinasi merupakan bagian dari keterlibatan masyarakat menghadapi Covid-19.
Sebelumnya seorang epidemolog memperkirakan puncak gelombang ketiga Covid-19 akan terjadi akhir Desember 2021 hingga Januari 2022.
Belajar dari kasus sebelumnya, beberap kali lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia justru terjadi setelah melewati libur panjang.***
Content Creator Jurnalist gus