FOKUSSATU.ID-Bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
Mabes Polri berhasil mengungkap dugaan tindak pidana pencucian uang (money laundring) yang dilakukan tersanka DP dengan cara menjual obat-obatan tanpa izin edar dan menjual obat aborsi secara ilegal.
Atas keberhasilan ini Menko Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya denngan terungkapnya kasus tersebut.
"Saya apresiasi sinergi Bareskrim Polri dan PPATK yang berkolaborasi dalam mengungkap tindak pidana pencucian uang yang berasal dari peredaran obat ilegal dengan hasil sitaan Rp531 miliar," terang Mahfud saat konferensi pers di Mabes Polri, Kamis (16/9/2021).
Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto di tempat yang sama menyebut dalam pengungkapan kasus ini polisi menangkap tersangka DP. Pelaku telah melakukan aksinya sejak 2011 hingga 2021.
"Jika ditelusur ke belakang, tersangka DP tidak memiliki keahlian di bidang farmasi. Dia juga tidak memiliki perusahaan yang bergerak di bidang farmasi namun dia menjalankan, mendatangkan obat-obat dari luar tanpa izin edar dari BPOM," jelas Agus.
Selain mengamankan pelaku DP, polisi juga menyita barang bukti berupa sembilan rekening, tabungan deposito, asuransi, unit apartemen dan aset-aset milik tersangka.
Atas perbuatannya, tersangka akan dikenakan Pasal 196 Jo Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dan/atau Pasal 197 Jo Pasal 106 ayat (1) UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Jo Pasal 64 KUHP dan Pasal 3 dan/atau Pasal 4 dan/atau Pasal 5 Jo Pasal 10 UU RI Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (gus)