FOKUSSATU.ID - Ahli Vulkanologi Institut Teknologi Bandung Dr.Eng. Mirzam Abdurrachman mengatakan arah letusan gunung Semeru bisa diprediksi yaitu mengarah ke tenggara.
Hal ini karena mengacu pada peta Geologi Semeru, bidang tempat lahirnya gunung ini tidak horizontal tetapi miring ke arah selatan.
"Kalau kita mengacu pada letusan 2020, arah abu vulkaniknya itu cenderung ke arah tenggara dan selatan karena anginnya berhembus ke arah tersebut begitu juga dengan aliran laharnya karena semua suangai yang berhulu ke puncak Semeru semua merngalir kearah selatan dan tenggara,” ujarnya, Minggu (5/12/2021).
Baca Juga: Ahli Vulkanologi ITB Jelaskan Penyebab Erupsi Gunung Semeru
Mirzam mengindikasikan abu vulkanik gunung semeru cenderung berat yang ditandai dengan warnanya yang abu-abu pekat.
Hal tersebut terlihat dari visual di puncak Gunung Semeru. Sehingga ketika letusan-letusan sebelumnya terjadi, abu vulkaniknya jatuh menumpuk di hanya di sekitar area puncak gunung semeru, ini yang menjadi cikal bakal melimpahnya material lahar letusan 2021.
Dr. Mirzam mengatakan, bahaya dari gunung api secara umum ada dua, yaitu primer dan sekunder. Bahaya primer berkaitan dengan saat gunung meletus dan bahaya sekunder setelah gunung api tersebut meletus.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, 41 Korban Luka Bakar Masuk Puskesmas Penanggal, Dua di Antaranya Ibu Hamil
Bahaya primer dari letusan ialah aliran lava, wedus gembel, dan abu vulkanik. Sementara bahaya sekunder salah satunya terjadinya banjir bandang atau pun lahar. “Dua-duanya sama-sama berbahaya,” ujarnya. ***