Fokussatu.id - Kota cimahi harus mampu memanfaatkan keahlian Sumber daya Manusia (SDM) dalam mengembangkan dan mengelola industri kreatif baik yang sudah ada maupun potensinya terutama yang berbasis budaya dan kreativitas.
Demikian pernyataan Plt Walikota Cimahi Letkol (Purn) Ngatiyana saat mendampingi Menparekraf Sandi Uno pada Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia di Alam Wisata Cimahi (AWC) Kota Cimahi, Jumat (10/09/2021)
“Kota Cimahi harus mampu menggali kreativitas untuk menjadikan pariwisata sebagai bagian dari peningkatan pendapatan asli daerah, dan menjadikan Kota Cimahi sebagai kota yang layak dikunjungi bagi wisatawan terutama di bidang budaya dan industri kreatif,” kata Ngatiyana
Menurutnya, potensi ekonomi kreatif Kota Cimahi berdasarkan kondisi eksisting secara keseluruhan, perlu mengembangkan suatu konsep industri kreatif yang berciri khas dan berdaya saing tinggi.
Baca Juga: Sandi Uno: Cimahi miliki Talenta Luar Biasa, Kota Kreatif Indonesia
Baca Juga: Kembangkan Ekonomi Kreatif, Menparekraf Kunjungi Kota Cimahi
“Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Kota Cimahi dan sekitarnya untuk menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara,” terang Ngatiyana.
Arah dan kebijakan pembangunan Kota Cimahi sebagai destinasi pariwisata unggulan harus terintegrasi dengan industri kreatif di tingkat nasional dan internasional berdasarkan potensi sumber daya yang ada baik sumber daya alam, sejarah dan budaya.
"Pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan (sustainable tourism development) berbasiskan kreativitas dan budaya, berdaya saing dan inovatif yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
Pemasaran pariwisata yang terpadu dan melibatkan seluruh potensi masyarakat dan daerah serta sistem kelembagaan penyelenggara kepariwisataan yang kompeten dan berkualitas.
Pembangunan bidang ekonomi kreatif akan dihadapkan pada dua sisi pendekatan program:
1. Program pengembangan ekonomi kreatif yang ditujukan langsung kepada SDM yang menjadi stakeholder;
2. Program pengembangan ekonomi kreatif yang ditujukan langsung kepada SDM secara luas atau masyarakat umum.
Keduanya memiliki pengelolaan dan strategi yang berbeda dimana pengembangan ekonomi kreatif yang ditujukan kepada stakeholder sangat menuntut kompetensi secara akademik sedangkan yang ditujukan kepada masyarakat memiliki nuansa persuasif.
Plt Walikota berharap workshop dapat mewujudkan peran serta aktif masyarakat untuk mendukung suksesnya program pengembangan ekonomi kreatif dan meningkatkan wawasan dan inovasi bagi para pelaku ekonomi kreatif di Kota Cimahi
"Pentingnya sinergi peran lintas sektor dalam pengembangan ekonomi kreatif, meningkatkan kapasitas usaha masyarakat, lapangan pekerjaan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat ekonomi dari berkembangnya kegiatan ekonomi kreatif di daerah," tutup Ngatiyana. *jk*