FOKUSSATU.ID - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Barat menegaskan bahwa kinerja industri perbankan di Provinsi Jawa Barat hingga posisi Oktober 2025 tetap stabil dengan pertumbuhan positif.
"Ketahanan ini ditopang oleh fungsi intermediasi yang berjalan optimal dan kondisi likuiditas yang memadai," ujar Kepala OJK Jawa Barat Darwisman.
Sektor Perbankan di Jawa Barat mencatat pertumbuhan tahunan atau year on year (yoy) positif per Oktober 2025, tercermin dari sejumlah indikator antara lain total aset meningkat 3,51 persen, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 5,58 persen, dan penyaluran kredit naik 4,02 persen.
Baca Juga: Aksi Kepedulian BAZNAS Jabar untuk Kabupaten Bandung Salurkan 500 Paket Sembako Bagi Korban Banjir
Tingkat risiko kredit yang direfleksikan oleh rasio Non-Performing Loan (NPL) gross relatif terjaga dalam batas threshold dengan nilai 3,46 persen. Berikutnya, fungsi intermediasi yang tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 140,97 persen menunjukan bahwa porsi kredit yang disalurkan kepada masyarakat cukup besar.
Berdasarkan data penyaluran kredit per lokasi proyek, total kredit bank umum di Jawa Barat mencapai Rp1.036 triliun, tumbuh 4,02 persen yoy.
Meski demikian, laju pertumbuhan ini masih di bawah pertumbuhan kredit nasional yang tercatat 7,32 persen yoy, serta lebih rendah dibandingkan beberapa provinsi lain seperti Sumatera Utara (11,64 persen yoy), DKI Jakarta (10,64 persen yoy), dan Banten (5,30 persen yoy).
Secara nasional, Jawa Barat tetap menempati posisi kedua terbesar dalam penyaluran kredit setelah DKI Jakarta, dengan pangsa pasar 12,34 persen terhadap total kredit nasional.
Baca Juga: Wabup Ali Syakieb Kunjungi Lokasi Banjir dan Longsor di Kabupaten Bandung
Dari sisi sektor ekonomi, penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek (non-bank) terbesar tersalurkan kepada Rumah Tangga sebesar Rp434,61 Triliun (tumbuh 6,16 persen yoy) dan Industri Pengolahan sebesar Rp166,03 Triliun (tumbuh 11,41 persen yoy).
Secara nasional, penyaluran Kredit UMKM berdasarkan lokasi proyek per Oktober 2025 mencapai Rp1.498,74 triliun. Di Jawa Barat, total penyaluran Kredit UMKM mencapai Rp186,93 triliun atau 12,47 persen dari total nasional. Jawa Barat menempati posisi kedua penerima Kredit UMKM terbesar setelah Jawa Timur (Rp225,47 triliun).
Jumlah rekening UMKM di Jawa Barat tercatat sebanyak 3.472.550, turun 331.037 rekening atau 8,22 persen yoy dibandingkan Oktober 2024. Lima wilayah penyaluran Kredit UMKM terbesar di Jawa Barat yaitu: Kota Bandung (Rp25,83 triliun), Kabupaten Bekasi (Rp16,77 triliun), Kabupaten Bogor (Rp15,18 triliun), Kabupaten Bandung (Rp13,81 triliun), dan Kota Bekasi (Rp12,48 triliun).
Baca Juga: Bina Pelaku UMKM, Kelurahan Karangmekar Sodorkan Sertifikasi Halal dan NIB
Untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga September 2025 sebanyak 428.495 pelaku usaha di Jawa Barat telah memanfaatkan pembiayaan KUR dengan total penyaluran Rp23,27 triliun dan outstanding sebesar Rp20,03 triliun.
Berdasarkan skema pembiayaan, KUR Mikro mendominasi dengan porsi 64,90 persen dari total outstanding KUR Jawa Barat, diikuti KUR Kecil (34,43 persen), KUR Supply Rumah (0,36 persen), KUR TKI (0,15 persen), KUR Super Mikro (0,13 persen), KUR Demand Rumah (0,02 persen), dan KUR Khusus (0,01 persen).***(011)