nasional

Stres Tekanan Kerjaan, Staf Tendik Universitas Widyatama Diduga Bunuh diri Loncat Dari Lantai Enam Gedung Kampus

Rabu, 29 Oktober 2025 | 20:18 WIB
Kampus Universitas Widyatama Bandung

FOKUSSATU.ID, BANDUNG - Seorang Staf Tendik Universitas Widyatama, loncat dari lantai enam gedung kampus tersebut, korban diduga bunuh diri. Universitas Widyatama beralamat di Jalan Cikutra No.204A, Sukapada, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung.

Korban atas nama Ipit yang merupakan pegawai bagian fasilitas Universitas Widyatama Bandung, terjun dari lantai enam kampus gedung tersebut, Selasa 28 Oktober 2025 malam, pukul 20.00 WIB.

Informasi yang dihimpun redaksi, Rabu 29 Oktober 2025 malam dari rekan kerja Ipit, yang bekerja di Universitas Widyatama sejak awal bersama korban menjadi tenaga satpam atau pengamanan kampus menyebutkan, bahwa Ipit diduga stres akibat tekanan kerja.

Baca Juga: Perhutani KPH Bandung Utara Tanda Tangani PKS Opset dengan Stakeholder

"Yang bersangkutan stress karena pekerjaan atau tekanan daru pihak pengelola yayasan. Almarhum sebelumnya satpam kemudian sama ketua yayasan dijadikan staf di divisi fasilitas untuk menjadi juru lapor, " jelas rekan Ipit yang enggan disebutkan namanya, Rabu 29 Oktober 2025 malam.

Bahkan rekan kerja Ipit sejak masih menjadi satpam hingga pegawai staf ini, menduga pihak Universitas dan Yayasan menutupi kematian Ipit.

"Kejadiannya Selasa malam jam 08, kalau kantor memang bilangnya karena kecelakaan kerja, " terangnya.

Ipit sendiri merupakan staf pegawai, dan bukan pegawai kasar pembersih jendela atau cleaning service.

Informasi yang dihimpun, bahwa Jam kerja bagi pegawai staf di Universitas Widyatama, Jam kerjanya sampe jam 4 sore. Sedangkan kejadian jam 8 malam.

Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, Perhutani Bandung Utara dan Polri Gelar Tanam Jagung

Hasil penelusuran ke beberapa mahasiswa di kampus tersebut, bahwa kegiatan perkuliahan terakhir kelas, pukul 19.30 WIB.

Rekan korban inisial GS bahkan sempat mendengar keluhan dari korban, akibat beban kerjaan yang terlalu berat.

"Pimpinan sering marah keluh Ipit," papar GS.

Menurut rekan Ipit, saat ini pihak Universitas melalui Rektor dan pimpinan yayasan widyatama, mencoba untuk mengalihkan bahwa kematian itu sebagai kecelakaan kerja agar mendapat asuransi BPJS. Sementara waktu kejadian sekitar pukul 20.00 WIB sudah bukan termasuk jam kerja.

Halaman:

Tags

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB