nasional

Begini Cara Investor Pasar Modal Siasati Ketidakpastian Politik Global

Kamis, 2 Oktober 2025 | 11:34 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI), IDX

 

FOKUSSATU.ID - Salah satu faktor eksternal yang kerap mengguncang pasar adalah isu politik global. Mulai dari konflik geopolitik, perubahan kepemimpinan negara besar, kebijakan luar negeri, hingga tensi diplomatik antarnegara, semuanya memiliki dampak signifikan pada sentimen investor.
 
Investor dihadapkan pada ketidakpastian yang sulit diprediksi, karena dinamika politik sering kali bergerak lebih cepat dibandingkan dengan pergerakan indikator makroekonomi.

Pada kondisi ini, strategi menjadi kunci, yaitu bagaimana seorang investor mampu bertahan, bahkan mengambil peluang, di tengah ketidakpastian kondisi politik global.

Baca Juga: Pasar Seni ITB 2025 Siap Digelar, ITB Dorong Transformasi Festival Seni ke Skala Nasional
 
Meskipun kondisi politik global seringkali berada di luar kendali investor, bukan berarti tidak ada ruang untuk mengelola risiko.

Investor yang matang tidak hanya menunggu arah angin berubah, melainkan berusaha membaca pola, memahami dampak, dan menyiapkan langkah antisipatif.

Salah satu pendekatan utama adalah dengan menjaga perspektif jangka panjang. Gejolak akibat isu politik biasanya bersifat sementara, meskipun bisa terasa sangat menekan dalam jangka pendek. Pasar memiliki kemampuan untuk beradaptasi, dan seiring waktu, fundamental ekonomi kembali menjadi penentu utama arah investasi.
 
Di sisi lain, sentimen pasar yang cenderung reaktif justru sering membuka peluang bagi investor yang tenang dan rasional. Saat kepanikan melanda, harga saham bisa tertekan lebih rendah dari nilai wajar. Dalam kondisi seperti itu, investor dengan analisis kuat dapat memanfaatkan momentum untuk membeli aset berkualitas dengan harga yang lebih rendah.

 Baca Juga: BYD ATTO 1 resmi diluncurkan di GIIAS Bandung 2025

Namun tentu saja, langkah ini menuntut keberanian dan keyakinan, serta pemahaman mendalam bahwa pasar cenderung pulih setelah badai mereda.
 
Selain berfokus pada jangka panjang, diversifikasi menjadi strategi penting. Investor yang menempatkan seluruh dana pada satu sektor atau wilayah akan lebih rentan ketika isu politik global menghantam. Dengan menyebar investasi pada berbagai instrumen – saham, obligasi, reksa dana, bahkan instrumen pasar uang – risiko dapat ditekan.
 
Dalam menghadapi gejolak politik global, investor juga perlu memiliki pemahaman makroekonomi yang baik. Indonesia sebagai net importir minyak, misalnya, cenderung merasakan tekanan pada defisit neraca perdagangan ketika harga minyak melonjak.

Hal ini akan memengaruhi rupiah, inflasi, dan pada akhirnya pasar saham. Dengan memahami keterkaitan tersebut, investor bisa menilai sektor mana yang berpotensi lebih resilien atau justru rentan terhadap dampak isu politik global.
 
Kedisiplinan dalam pengelolaan portofolio juga menjadi faktor krusial. Banyak investor yang kehilangan arah karena terpancing oleh euforia maupun kepanikan pasar. Padahal, memiliki rencana investasi yang jelas dan disiplin dalam menjalankannya bisa menjadi tameng dari keputusan emosional.
 
Peran teknologi informasi juga tidak bisa diabaikan. Bagi investor ritel di Indonesia, penting juga untuk menyadari bahwa tidak semua isu politik global memiliki dampak langsung terhadap pasar domestik.

Beberapa peristiwa hanya menimbulkan reaksi sesaat, sementara yang lain memang memiliki pengaruh lebih mendalam. Misalnya, kebijakan suku bunga The Fed di Amerika Serikat biasanya lebih berpengaruh terhadap aliran modal asing dan pergerakan rupiah, dibandingkan isu politik internal di negara lain yang hubungan dagangnya jauh dari Indonesia.

Menyadari proporsi dampak ini dapat membantu investor menjaga ketenangan dan fokus pada faktor-faktor yang benar-benar relevan.***(011)

Tags

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB