Baca Juga: KPU Jabar Harapkan Pilkada 2024 Bebas dari Isu SARA
"Realisasi investasi di Kawasan Rebana di tahun 2023 masih tergolong rendah, hanya mencapai 8,47% dari total investasi yang masuk ke Jawa Barat. Investasi di Jawa Barat bagian Selatan lebih rendah dari kawasan Rebana, yaitu hanya 5,6 persen dari total investasi Jawa Barat. Tentu harus segera diperbaiki dengan bantuan pengusaha dan stake holder terkait," tuturnya.
Jabar tambah Herman, fokus pada pengembangan industri berteknologi tinggi, peningkatan inovasi dan riset pada industri. Tentunya tidak bisa sendirian, namun perlu kolaborasi pentahelix. Riset tentu dibutuhkan. "Jabar siap untuk menjadi yang terdepan. "
Akademisi Unpad Kurniawan Saefullah menyebutkan melalui kolaborasi pentahelix maka semua pihak akan memiliki peran masing-masing sesuai dengan keahliannya.
Jangan sampai pertumbuhan ekonomi yang tinggi atau investasi Jabar tertinggi namun belum tentu dirasakan seluruh masyarakat.
"Ketimpangan ekonomi jangan sampai membesar. Dari pemerintah dibutuhkan kebijakan untuk mendukung upaya bersama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di Jabar yang berkelanjutan, "jelasnya.
Caranya melalui pemerataan pembangunan hingga investasi. Jabar bisa membuka kawasan baru untuk memeratakan investasi.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Cafe Klasik di Kota Bandung
Sementara akademisi dapat memberikan masukan melalui hasil riset. Juga memberikan edukasi dan tenaga kerja yang andal atau sesuai kebutuhan industri.
Media tentu berperan dalam menyebarkan informasi dan edukasi mengenai kolaborasi pentahelix ini dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Media bisa mempertemukan atau memediasi seluruh stake holder.
Ketua PWI Jabar Hilman Hidayat menyatakan media kini bukan hanya menjadi penyampai pesan, tetapi juga memiliki pengaruh dalam pembentukan persepsi, opini publik, serta sikap masyarakat terhadap isu-isu ekonomi.
"Media dapat mengambil peran dalam proses pembuatan kebijakan. Bukan hanya sebagai penyampai informasi namun dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi melalui berita yang dibuat," ujarnya.
Kolaborasi pentahelix dalam pemanfaatan potensi ekonomi berkelanjutan juga perlu menjadi perhatian. Sebagai contoh, I Made Sandika Dwiantara, Dirut PT Surya Energi Indotama menyebutkan potensi atau rencana pembangunan Solar Power Plant hingga 2030, tentu membutuhkan kolaborasi saling mendukung.
Ia menyebut potensi Solar Rooftop mencapai 1.59 GW , Large Scale Solar sekitar 4.68 GW , Floating Solar sekitar 89.37 GW , Natural lake (36 lokasi) sebanyak 74.67 GW dan bendungan (257 Lokasi) sekitar 14.7 GW.
"Pemanfaatan energi surya akan mendukung pertumbuhan ekonomi hijau, membuka lapangan kerja dan semakin menambah daya saing Indonesia di kancah global," ujarnya.