Perkuat Layanan PET Scan Nasional, Bio Farma Distribusikan Radiofarmaka FloDeg ke RSHS Bandung

photo author
- Jumat, 4 Juli 2025 | 17:57 WIB

FOKUSSATU.ID  - PT Bio Farma (Persero), BUMN farmasi terbesar di Indonesia dan pemain kunci dalam penguatan industri kesehatan nasional, kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi sistem kesehatan Tanah Air dengan mendistribusikan produk radiofarmaka Fludeoxyglucose-18F bermerek dagang FloDeg ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan distribusi perdana FloDeg ke tiga rumah sakit rujukan, yakni RS Tzu Chi PIK Jakarta, RS Mitra Plumbon Cirebon, dan RS Mandaya Royal Puri Tangerang.

Keempat rumah sakit ini kini menjadi pelopor dalam pemanfaatan radiofarmaka lokal untuk layanan Positron Emission Tomography (PET) Scan, yang sebelumnya sangat bergantung pada produk impor.

Baca Juga: Jaga Ketenangan dan Kenyamanan Nasabah, LPS Terus Perkuat Sistem Teknologi dan Informasi

“Bio Farma mengemban mandat strategis dari pemerintah untuk menghadirkan layanan kesehatan yang merata, modern, dan berkelanjutan,” ujar Shadiq Akasya, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero).

FloDeg diproduksi di fasilitas Cyclotron Bio Farma di Kawasan Industri Cikarang, yang merupakan fasilitas pertama di Indonesia yang beroperasi untuk produksi radiofarmaka modern. Fasilitas ini telah memenuhi standar CPOB dari BPOM dan protokol keselamatan radiasi dari BAPETEN, serta diresmikan langsung oleh Menteri Kesehatan RI pada September 2024.

Dengan kapasitas produksi berteknologi tinggi, fasilitas ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam layanan diagnostik kedokteran nuklir di kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Catat Kinerja Solid, DEFEND ID Perkuat Langkah Strategis Selanjutnya

Manajemen RSHS Bandung menyambut baik distribusi FloDeg yang dinilai tepat waktu dan berkualitas tinggi, serta langsung digunakan dalam mendukung layanan PET Scan bagi pasien onkologi. Kehadiran FloDeg diharapkan meningkatkan efisiensi dan ketepatan diagnosis kanker, serta memperluas akses masyarakat terhadap layanan diagnostik berbasis kedokteran nuklir.

“Hari ini merupakan momen penting dan penuh makna, tidak hanya bagi RSHS, tetapi juga bagi dunia kesehatan secara lebih luas. Radiofarmaka FDG-18 adalah komponen vital dalam diagnostik kedokteran modern yang memiliki peran signifikan dalam deteksi dini penyakit-penyakit seperti kanker, gangguan neurologis, serta kelainan jantung,"  ujar Direktur Utama RSHS, dr. Rachim Dinata.

Lebih lanjut, dr. Rachim, mewakili manajemen RSHS, menyampaikan apresiasinya kepada Bio Farma atas pengembangan, dan distribusi produk radiofarmaka dalam negeri, dan berharap sinergi yang baik antara kedua institusi tetap terjaga dengan baik kedepannya. 

Baca Juga: Investigasi KNKT soal Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu, Kumpulkan Rekaman Video yang Beredar di Medsos

Distribusi FloDeg ke RSHS Bandung sekaligus menjadi bagian dari realisasi visi besar Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat Ketahanan Sistem Kesehatan Nasional dan membangun industri bioteknologi dan farmasi berteknologi tinggi sebagai sektor strategis negara.

Dengan dukungan sumber daya manusia ahli, infrastruktur mutakhir, dan rantai pasok khusus untuk material radioaktif, Bio Farma terus memperkuat perannya sebagai pelopor industri farmasi nasional, membawa Indonesia menuju kemandirian farmasi dan peningkatan daya saing global.***(011)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raharjo Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X