Tingkatan Penelitian Akademis terkait Pasar Modal Syariah, SRO Resmikan Centre of Research for Islamic Capital Market FPEB UPI

photo author
- Kamis, 6 Februari 2025 | 05:35 WIB
Investasi Syariah dan Pasar Modal Syariah di Kampus UPI Bandung
Investasi Syariah dan Pasar Modal Syariah di Kampus UPI Bandung

FOKUSSATU.ID  - Self-Regulatory Organizations (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI),  PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerja sama dengan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (FPEB UPI)serta PT Phillip Sekuritas meresmikan Pusat Penelitian Pasar Modal Syariah pertama di Indonesia, Centre of Research for Islamic Capital Market FPEB UPI.

Seremoni peresmian diselenggarakan pada
Senin (3/2) di Auditorium FPEB UPI dan dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Inovasi Kebudayaan dan Sistem Informasi UPI Prof Agus Rahayu, Dekan Fakultas FPEB UPI Prof. Ratih Hurriyati, Direktur Utama BEI Iman Rachman, Direktur Utama PT Phillip Sekuritas Indonesia Daniel Tedja, serta Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik.

Centre of Research for Islamic Capital Market FPEB UPI merupakan perluasan fungsi dari Galeri Investasi Syariah Bursa Efek Indonesia (GIS BEI) yang selama ini sudah berjalan di FPEB UPI.

Baca Juga: Pegadaian Luncurkan Deposito Emas sebagai Instrumen Investasi Aman bagi Masyarakat

Pendirian ini bertujuan untuk dapat mendorong hadirnya riset ilmiah terkait pasar modal syariah yang aplikatif bagi para pelaku industri sehingga kesenjangan antara penelitian akademis dengan praktik industri dalam pengembangan pasar modal syariah di Indonesia semakin berkurang.

“Dengan hadirnya Centre of Research for Islamic Capital Market FPEB UPI ini, maka peranan GIS BEI dalam mendukung pengembangan pasar modal syariah di Indonesia menjadi lengkap, bukan hanya sebagai pusat kegiatan edukasi tetapi juga sebagai pusat penelitian pasar modal syariah," ujar Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik.

Prof. Agus Rahayu menyambut baik perluasan fungsi GIS BEI menjadi pusat penelitian pasar modal syariah Indonesia yang pada akhirnya dapat mendorong inovasi pasar modal syariah.

Baca Juga: Mantan Presiden RI SBY Mendapatkan Penghargaan Lifetime Achievement dari SBM ITB

“Centre of Research for Islamic Capital Market FPEB UPI ini tidak hanya menjadi wadah akademik, tetapi juga menggerakkan fungsi inovasi, hilirisasi, dan komersialisasi dalam pengembangan pasar modal syariah," ujarnya.

Direktur Utama BEI Iman Rachman turut berkesempatan memberikan kuliah umum kepada lebih dari 300 orang mahasiswa FPEB UPI dengan tema “Capital Market for Sustainable Economic Growth in Indonesia”.

Dalam kuliah umum tersebut, Iman menyampaikan peran penting yang dimiliki oleh pasar modal Indonesia dalam mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Iman juga mengajak seluruh sivitas akademika untuk turut berpartisipasi di industri pasar modal Indonesia dengan menjadi investor yang memiliki strategi yang
baik dalam berinvestasi.

Baca Juga: KPU Kab Bandung Tetapkan Dadang Supriatna-Ali Syakieb Bupati/Wabup Bandung Terpilih

Dengan telah diresmikannya Centre of Research for Islamic Capital Market FPEB UPI ini, Ïman berharap dapat mendorong hadirnya penemuan dan inovasi baru yang bermanfaat bagi pengembangan industri sehingga dapat menciptakan industri pasar modal syariah yang lebih inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Seiring dengan berjalannya waktu, pasar modal syariah di Indonesia terus menunjukkan perkembangan
positif, tercermin dari peningkatan jumlah saham syariah dan jumlah investor syariah selama lima tahun terakhir.

Pada periode tahun 2019—2024, jumlah saham syariah yang tercatat di BEI telah meningkat sebesar 53% dari 429 saham syariah menjadi 656 saham syariah pada 2024. Pada periode yang sama, jumlah investor syariah juga meningkat 147%, dari 68.599 investor menjadi 169.397 investor.

Selain itu, pasar saham syariah juga mendominasi pasar saham Indonesia, kapitalisasi pasar saham syariah menguasai 55% dari total kapitalisasi pasar saham dan nilai rata-rata transaksi harian saham syariah menguasai 55% dari rata-rata transaksi harian saham, per 31 Januari 2025.***(011)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raharjo Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X