Vaksin nOPV2 Produksi Biofarma telah Melewati Uji Klinis Fase 3

photo author
- Sabtu, 24 Agustus 2024 | 11:54 WIB

FOKUSSATU.ID - Bio Farma, memastikan aspek keamanan serta kualitas dari vaksin nOPV2 (novel Poliomyelitis tetes tipe 2).

Hal ini disampaikan oleh Acep Riza Wijayadikusumah, Kepala Divisi  Pengembangan produk life science Bio Farma dan dr. Mita Puspita, Manajer Uji Klinis Vaksin Bakteri, pada media gathering yang dilaksanakan di Kabupaten Bandung, 22-24 Agustus 2024. 

Dalam presentasinya, Acep Riza menjelaskan bahwa polio, meskipun bukan penyakit baru, tetap menjadi ancaman serius bagi anak-anak, terutama yang belum diimunisasi.

Baca Juga: Jabar Lepas Ekspor Garmen ke Amerika Serikat. Momentum Kebangkitan Industri Tekstil

"Polio dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian karena merusak otot-otot pernapasan. Vaksinasi adalah satu-satunya cara efektif untuk mencegah polio," tegasnya.

Vaksin novel poliomyelitis tipe 2 (nOPV2), adalah bagian dari upaya global untuk memberantas polio. Vaksin nOPV2 ini sudah dikembangkan sejak 2014 sebagai respons terhadap kebutuhan akan vaksin yang lebih aman dan efektif dalam mencegah polio tipe 2, yang hingga tahun 1999 masih menjadi ancaman ganas di berbagai belahan dunia.

Vaksin ini sudah terbukti efektif, dengan lebih dari 1 miliar dosis yang telah didistribusikan di 35 negara. Di Indonesia sendiri, sekitar 30 juta dosis vaksin sudah digunakan oleh 15 juta anak. 

Vaksin nOPV2 yang diproduksi oleh Biofarma telah melewati serangkaian uji klinis fase 1, 2,  3 yang melibatkan lebih dari 2000 orang dari berbagai belahan dunia. nOPV2 dapat diterima dengan baik oleh berbagai kalangan, dari orang dewasa, hingga bayi dan anak-anak, termasuk bayi baru lahir. 

Baca Juga: HARI JADI KE -79 JABAR. Bey Machmudin Serukan Pesan Jabar Menyala untuk Indonesia Maju

Mita Puspita, Manajer Uji Klinis Vaksin Bakteri,  menekankan bahwa proses pembuatan vaksin bukanlah hal yang sederhana.

"Pembuatan vaksin dapat memakan waktu 7, 10 hingga 15 tahun, mulai dari pengembangan hingga uji klinis dan pengawasan keamanan. Bahkan setelah vaksin beredar, pengawasan terus dilakukan melalui post-marketing surveillance untuk memastikan keamanannya," jelas Dr. Rini.

Indonesia melalui Biofarma, menunjukkan kemampuannya dalam inovasi dan kontribusi nyata terhadap kesehatan global. Vaksin nOPV2 hasil produksi Biofarma tidak hanya digunakan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke berbagai negara. ***(011)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raharjo Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X