Dalam sesi diskusi, Kepala Tim Percepatan Digitalisasi RSDK Ciamis Aditya Wahyudi menjelaskan secara teknis aplikasi FR.
“Kami sudah mengaplikasikan teknologi FR ini selama dua tahun, melalui aplikasi kepegawaian di RSDK Ciamis. Kami yakin, teknologi ini dapat dikembangkan untuk pelayanan, terutama validasi identitas pasien,” jelasnya.
Agar dapat menggunakan aplikasi ini, seluruh pasien baru diwajibkan melakukan pengambilan foto. Dalam satu kali pengambilan foto, disimpan 100 foto dalam waktu kurang dari 30 detik. Foto-foto inilah yang dijadikan dasar pengenalan wajah, yang kini dipasang di anjungan antrian mandiri.
“Ke depan, bisa dikembangkan pengenalan wajah melalui smartphone, seperti yang sekarang digunakan oleh sekitar 300 karyawan,” tambah Aditya.
Baca Juga: Dua Gubernur Tos Tosan di Lapangan Hijau, Tendangan Ridwan Kamil Ditepis, Sepakkan Anies Berbuah Gol
Pengembangan aplikasi ini tidak memerlukan investasi besar. “Bila berkenan, kami siap bekerjasama mengembangkan aplikasi ini ke tingkat nasional. Tidak diperlukan investasi besar. Yang diperlukan adalah kemauan untuk maju,” timpal Ir Dhodhik M Utomo, Direktur PT RSDK Ciamis.
RSDK Ciamis telah melahirkan beberapa aplikasi untuk mendukung pelayanan dan kinerja rumah sakit.
“Kami pernah kesulitan mengikuti ketentuan BPJS Kesehatan. Akhirnya kami mencanangkan 2020 sebagai tahun digitalisasi. Hasilnya sangat terasa, terutama pada aspek pelayanan dan pemberkasan klaim,” aku Ikbal.
Ikbal berharap, inovasi FR ini dapat diterima oleh BPJS sebagai salah satu validasi kepesertaan, selain sidik jari.
“Kami siap memberikan pelayanan paperless. Pasien hanya perlu membawa smartphone,” katanya.
Baca Juga: Kemenkes Melaporkan Jumlah Kematian Balita Akibat Covid 19 Varian Omicron 3 Persen dari 1.090 Pasien
RSDK Ciamis juga sudah menerapkan aplikasi V-Claim versi 2. Dibandingkan versi sebelumnya, versi 2 ini memiliki kelebihan pada sisi kemudahan dan kecepatan pelayanan.
“Aplikasi ini sudah ter-bridging dengan SIMRS sehingga petugas kami tidak perlu lagi membuka dua aplikasi saat pelayanan pasien. Kini, kami cukup membuka SIMRS untuk mencetak SEP. Database peserta secara otomatis terisi,” aku Ikbal.
Untuk melakukan verifikasi internal, RSDK Ciamis telah menggunakan aplikasi Frandita (Fraud Initiation Detection in Hospital).
Dengan aplikasi deteksi dini fraud di rumah sakit ini, para koder dan petugas casemix lebih cepat dan akurat dalam melakukan pemberkasan klaim sehingga menekan kemungkinan terjadinya fraud. Kemungkinan berkas kurang lengkap juga bisa ditekan sehingga gagal klaim bisa dihindarkan sejak dini.*** 014
Artikel Terkait
Sempat Dibawa ke RS Muhammadiyah, Mang Oded Dinyatakan Meninggal Akibat Serangan Jantung
Video Viral, Mang Oded Ditandu di Masjid, Untuk Dibawa ke RS Muhammadiyah
RS Kariadi Terbakar, Puluhan Pasien Kanker Langsung Dievakuasi
Cerita Vita Bawa Tukul Arwana ke RS, Mulai dari RS Ibu dan Anak Dharmawangsa sampai RS PON
Tahanan Narkoba Polrestro Jaksel Meninggal di RS Polri, Sempat Dibesuk Temannya
Ridwan Kamil Resmikan RS Muhammadiyah di Bandung Selatan
RS Jantung Hadir di Kota Bandung, Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Achmad Nugraha Sampaikan Seperti ini