FOKUSSATU.ID - Paralympic Tokyo 2020, yang diselenggarakan tahun 2021, resmi berakhir, Minggu malam.
Event olimpiade bagi penyandang disabilitas berlangsung sejak 24 Agustus hingga 5 September 2021 atau 12 hari.
China menjuarai Paralympic Tokyo dengan perolehan total medali sebanyak 207 buah, terdiri atas medali emas 96, perak 60 dan perunggu 51.
Peringkat kedua tim Inggris Raya dengan emas 42, perak 38 dan perunggu 45, total 124 medali. Dan peringkat ketiga USA dengan 37 emas, 36 perak dan 31 perunggu dengan total 104 medali.
Baca Juga: Indonesia Meraih Emas Pertama Paralympic dari Bulutangkis
Indonesia sendiri berada di ranking ke 43 dengan 2 emas, 3 perak dan 4 perunggu.
"Selama berlangsungnya event, kami telah merayakan perbedaan, menunjukkan yang terbaik dari kemanusiaan, dan menunjukkan persatuan dalam keragaman. Perjalanan kami tidak dapat berakhir di sini," demikian kutipan pidato Presiden Paralympic Andrew Parson dikutip dari parlimpic.org.
Penutupan Paralympic berlangsung penuh warna meski dengan penonton terbatas dan atlet yang juga dibatasi kehadirannya karena masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Perancis kemudian akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Paralympic di tahun 2024.
Baca Juga: Emas Kedua Paralympic Tokyo Kembali Diraih Indonesia Lewat Bulutangkis
Partisipasi Indonesia
Indonesia pertama kali mengikuti Paralimpic di Toronto sejak tahun 1976, berpartisipasi pada cabang atletik, bowling rumput, renang, dan tenis meja. Dua emas berhasil dibawa pulang.
Indonesia terus berpartisipasi dalam event Paralimpic dan hanya absen ditahun 1992, saat berlangsung di Barcelona, Spanyol.
Pada Paralimpic Tokyo 2020, Indonesia mengirimkan 22 atlet di tujuh cabang olahraga, antara lain Para atletik (8), Para renang (2), Para powerlifting (1), Para olahraga Menembak (2), Para bulu tangkis (5), Para tenis meja (3) dan Para bersepeda (1).
