Pengamat Politik UNJANI: Survey Kandidat Walikota Cimahi 2024 Testing the Water, Publik Waspada

photo author
- Kamis, 26 Agustus 2021 | 17:32 WIB
Dr. Arlan Siddha, Pengamat Politik Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Kota cimahi (Arlan Siddha)
Dr. Arlan Siddha, Pengamat Politik Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Kota cimahi (Arlan Siddha)


Fokussatu.id - Menanggapi beredarnya survey publik figur kandidat Walikota Cimahi 2024 - 2029 melalui situs pollingkita.com, Pengamat Politik Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Dr. Arlan Siddha S. IP, MA menyatakan lumrah dan sah sebagai testing the water konstelasi politik dan bisa untuk menaikan posisi tawar para tokoh.

"Beredarnya nama-nama dalam survey calon Walikota Cimahi 2024 hal yang lumrah. Ini bagian dari testing the water terkait dengan konstelasi politik di Cimahi meskipun Pilwalkot masih lama 2024. Selama survey itu bisa dipertanggungjawabkan menurut saya sah-sah saja," kata Arlan, Kamis (26/08/2021).

Adapun pihak yang melakukan survey semestinya memiliki kredibilitas dan sertifikasi.

"Siapa yang melakukan survey memang perlu kredibilitas salah satunya adalah lembaga survey harus sudah mengantongi sertifikasi, bisa dicek dari sana," imbuhnya.

Menurut Arlan, surveyor harus memperhatikan metodelogi survey agar dipercaya publik.

"Hal yang paling penting dari lembaga survey ini adalah memperhatikan kaidah - kaidah survey sehingga bisa dipercaya oleh publik. Jika hanya memunculkan nama - nama untuk cawalkot, saya rasa survey ini hanya sebatas ingin melihat ketertarikan masyarakat dengan nama - nama yang dianggap familiar dimasyarakat," jelasnya.

Masyarakat harus hati - hati dengan survey tersebut jangan sampai survey tersebut dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan.

"Survey tersebut bisa dianggap sebagai hiburan saja, toh banyak masyarakat juga yang belum tentu kenal dengan cawalkot dalam survey tersebut," kata Arlan.

Jika melihat tujuan survey bisa jadi survey ini dijadikan bargain para tokoh.

"Ini masih terlalu dini jika dikatakan pesanan, masih terlalu jauh karena dinamikanya pun belum bergerak ke arah sana masih prematur jadi saya melihat survey ini dilakukan hanya untuk maping awal bagaimana respon masyarakat dalam konstelasi politik, kita tahu Cimahi dilandan badai korupsi berturut+turut," pungkasnya. *jk-fs*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jumadi Kusuma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X