FOKUSSATU.ID-Taman Nasional Komodo diarahkan untuk wisata alam, edukasi dan riset.
Karena itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkunjung ke Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat untuk meluncurkan Pemanfaatan Sarana Prasarana Wisata Alam Loh Buaya, Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo untuk edukasi, interpretasi, wisata alam dan riset pada Kamis (2/2/2023).
Langkah ini menindak-lanjuti peresmian TN Komodo sebagai Destinasi Wisata Super Prioritas oleh Presiden Joko Widodo bulan Juni 2022 lalu. Sarana dibangun sepenuhnya oleh Kementerian PUPR di Pulau Rinca yaitu infrastruktur berstandar internasional dan ramah lingkungan.
Sarana prasarana edukasi dan interpretasi meliputi kompleks area Komodo Information Center yang diberi nama “Niang Komodo” dan infrastruktur pendukungnya, antara lain jalan jerambah (elevated deck), penginapan (untuk ranger, peneliti dan pemandu wisata), pos istirahat, pos jaga/ticketing, SPAM jaringan air minum, reservoir, dermaga dan pengaman pantai.
Menteri Siti menyampaikan bahwa pengembangan TN Komodo sebagai salah satu Destinasi Parawisata Super Prioritas (DPSP) telah menempuh jalan panjang sejak Pertengahan 2016. Taman Nasional Komodo juga merupakan World Heritage.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus melakukan eksplorasi langkah terpadu dengan pendekatan persyaratan dalam suatu rencana penggunaan lahan (land use) yaitu: persyaratan teknis wisata, persyaratan manajemen, dan persyaratan konservasi.
Baca Juga: KLHK Luncukan Portal Hukum Lingkungan
“Saya sangat bersyukur kita sampai pada fase ini sekarang untuk wisata premium Pulau Komodo. Ini semua atas kerja keras semua pihak, pemerintah, Pemda dan masyarakat, para tokoh dan pelaku jasa wisata. Dukungan politis juga sangat penting dalam upaya ini. Terima kasih untuk itu semua” ujar Menteri Siti.
Kedepan, kata dia, masih ada hal-hal yang sangat penting harus dieksplorasi, termasuk upaya mengoptimalkan posisi TN Komodo sebagai Warisan Dunia UNESCO. Selain itu, harus juga diupayakan agar kawasan konservasi dapat bermanfaat untuk menjadi pusat-pusat pertumbuhan.
Diharapkan pemanfaatan sarana prasarana wisata alam di Pulau Rinca dapat menggaungkan bentuk ketegasan dan keseriusan Pemerintah Indonesia dalam mempertahankan kelestarian lingkungan di mata dunia. Sarana prasarana wisata alam Loh Buaya ini agar bermanfaat secara fungsional.
“Saya berterima kasih kepada seluruh anggota masyarakat, kepada Pater Marsel, Deny dan Achmad (Komodo Survival Program), kepada para ranger, masyarakat adat yang hidup di dalam Taman Nasional Komodo yang selalu kita jaga dan menjaga kita, Pemerintah Daerah, dan tentunya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kita akan eksplorasi hal-hal yang lebih baik lagi. Semoga kedepan akan menjadi lebih baik dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” tandasnya..***
Artikel Terkait
HPN 2022, Siti Nurbaya Ajak PWI Gaungkan Isu Kepedulian Terhadap LHK dan Aksi Lapangan
Cegah Karhutla Polri Luncurkan Aplikasi ASAP Digital Nasional, KLHK Apresiasi
Presiden RI Bersama Menteri LHK Kunjungi Penanaman Mangrove di Cilacap