Ramon Damora: Puisi Itu Bahasa Peradaban dan Jurnalis Saksi Peradaban

photo author
- Senin, 7 Februari 2022 | 19:52 WIB
Ramon Damora , Ketua Panitia Sayembara Baca Puisi Multimedia
Ramon Damora , Ketua Panitia Sayembara Baca Puisi Multimedia


FOKUSSATU.ID- Puisi itu bahasa peradaban dan jurnalis juga berperan sebagai saksi peradaban.

Demikian Ramon Damora , Ketua Panitia Sayembara Baca Puisi Multimedia, di Kendari, Senin (7/2/2022) 
Oleh sebab itu, lewat ekspresi seni, terutama seni baca puisi, PWI ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia bangkit dari keterpurukan akibat pandemi lewat baca puisi multimedia .

Berpijak dari itu maka dalam Hari Pers Nasional (HPN) 2022,  PWI menambah satu kegiatan baru pada HPN 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Terobosan baru yang merupakan usulan dari PWI Pusat adalah ‘Sayembara Baca Puisi Multimedia se-Indonesia’ yang di tahun pertama ini mengambil tema ‘Bersemi Kala Pandemi’.

Lima Dewan juri Sayembara Baca Puisi adalah Dheni Kurnia, Hasan Aspahani, Noorca Massardi, Syaifuddin Gani, dan Ramon Damora. Panitia telah memilih 5 video finalis dan 5 video favorit.

Baca Juga: Para Santri Gembira Terima 1500 Paket Beras Fortivit Dari IKW


Ramon Damora, yang juga budayawan dan Pengurus PWI Pusat ini mengatakan sangat senang dengan terobosan yang dibuat PWI Pusat ini. Sejak dibuka di penghujung September 2021 hingga ditutup pada akhir November 2021, minat pun terlihat sangat tinggi.
 
Dari total 107 karya video puisi multimedia yang terpilih dari hampir seluruh provinsi di tanah air,sebanyak  27 karya tereliminasi karena tak memenuhi syarat hingga tersisa 80 karya yang diserahkan ke meja juri untuk diseleksi.

Setelah melalui tingkat seleksi yang cukup ketat, terpilihlah 5 video finalis dan 5 video favorit.

Konsep baca puisi multimedia dipilih karena selaras dengan semangat era digital. Peserta, yang terdiri dari perorangan atau kelompok beranggotakan maksimal tiga orang, diberi keleluasaan untuk membacakan puisinya menggunakan medium pendukung artistik-estetik lebih dari satu media seperti musik, tari, seni rupa, sinematografi kreatif, dll, yang direkam dalam video berdurasi maksimal 5 menit.

Kelima video finalis terpilih adalah Sri Ayu Pradya Larasari, I Bagus Wijna, Kadek Suartaya (Bali), Putra Rido Ilahi, Tarmizi Hamdan Febrian, Zulfikri (Sumatera Barat), Hasna Rafida, Raden Muhammad Pradana (Jawa Timur), Komunitas Seni Rumah Sunting (Riau), dan Qori Islami, Syah Fitra Harahap, Rahmadi (Universitas Padjajaran, Bandung).

Kelima finalis ini akan berjibaku pada malam final lomba baca pusii multimedia di Panggung Hiburan Tugu MTQ, Kendari, Selasa (8/2/2022) malam. Kelima finalis ini akan berebut posisi terbaik pertama, kedua, ketiga hingga kelima dengan hadiah masing-masing Rp. 10 juta (juara pertama), 7 juta (peringkat kedua), 5 juta (peringkat ketiga) dan harapan 1 dan 2 masing-masing menerima 1,5 juta.

Sementara 5 video favorit yang diraih Iyut Fitra (Sumatera Barat), Khoirurrahman (Yogyakarta), Samson Rambah Pasir (Kepulauan Riau), Margaretta Bine Kedang (Nusa Tenggara Timur), dan M Akbar Milu (UKM Seni IAIN Kendari). Para pemenang video favorit ini berhak atas hadiah uang tunai masing-masing Rp. 500 ribu.

Semua finalis sudah dihadirkan di Kendari sejak  Senin  7 Februari 2022  untuk mengikuti gladi resik di lokasi dan siap berlomba keesokan harinya.***014

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X