FOKUSSATU.ID - Ketua Komisi 1 DPRD Kota Cimahi Hendra Saputra didampingi Yulianawati sebagai anggota Komisi 1 memimpin rapat pembahasan mengenai warga yang terdampak proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Namun rapat ini belum menemukan titik terang karena pihak yang bersangkutan yaitu KCIC tidak hadir meskipun sudah dilayangkan surat secara resmi dari DPRD Kota Cimahi.
“Keinginan saya pembahasan hari ini tuntas dan menjadi solusi terakhir antara KCIC dan warga terdampak. Karena ini berhubungan dengan nyawa jadi jangan sampai terulang kembali. Kita sebagai mahluk sosial kita harus peduli terhadap masyarakat yang terdampak,”ujar Hendra dengan rasa kesal.
Hendra mengatakan disini KCIC sebagai peran utama tapi tidak hadir. Padahal proyek ini merupakan proyek pusat tapi masalah seperti ini pihak KCIC tidak mau menyelesaikannya. Sedangkan kami fungsi Dewan hanya sebagai pengawasan.
Baca Juga: Ketua Komisi 1 DPRD Kota Cimahi Diperlakukan Tidak Sopan Oleh Pihak KCIC
“Sebelumnya kami telah mengundang pihak KCIC sebagai pengambil keputusan, agar masalah ini cepat tuntas tidak berlarut larut,”papar Hendra saat memimpin rapat antara pihak pemangku kepentingan yaitu pemerintah Kota Cimahi dan warga terdampak di ruangan Bamus DPRD Kota Cimahi, Jumat (1/10/2021).
Saya selaku Ketua Komisi 1 DPRD Kota Cimahi dan sebagai pimpinan rapat disini sangat kecewa dengan tidak hadirnya pihak KCIC. Saya mohon dari pemerintah Kota Cimahi dapat menjembatani masalah ini dengan pihak KCIC. Kami juga sangat mengapresiasi LSM Comando Baros Ranger (COBRA) yang telah mengawal dan membantu masyarakat yang terdampak.
“Semoga masalah ini bisa di follow up oleh pemerintah Kota Cimahi kepada pihak KCIC. Dan saya akan berusaha semaksimal mungkin karena saya sebagai wakil rakyat dan ini menjadi tanggung jawab bersama. Hari ini saya tidak maksimal karena tidak hadirnya pihak KCIC, tapi minimal ada masukan-masukan dari Dinas PUPR, Dinas DPKP dan Dinas Lingkungan Hidup yang hadir disini. Hari ini juga saya akan sidak ke KCIC,”tuturnya.
Baca Juga: Ngatiyana lepas 7 Atlet Kota Cimahi bertolak ke PON XX Papua 2021
Dalam rapat, pihak warga terdampak, Heri (45) mengungkapkan yang saya inginkan minta dibebaskan rumah saya. Soalnya setiap hujan turun empat rumah pasti banjir karena dampak dari proyek kereta cepat.
“Jangan sampai ada lagi korban seperti yang menimpa keluarga saya. Sebab akibat seringnya banjir dirumah, ibu saya jatuh sakit dan meninggal dunia,”ungkap Heri
Sementara Lurah Utama Cepi Rustiawan,S.P.d memaparkan kami telah tinjau kelapangan, memang benar rumah tersebut sudah tidak Layak huni karena terdampak banjir akibat proyek kereta cepat. Sebelumnya pihak KCIC sudah memberikan kompensasi untuk empat bidang rumah di lokasi tersebut sebesar 7 juta. Namun kompensasi ini untuk proses kegiatan proyek bukan untuk masalah terdampak.
Baca Juga: Ngatiyana Hadiri Perayaan HAPELNAS 2021 di Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Kota Cimahi
“Saya minta pihak KCIC untuk mengklarifikasi masalah tersebut. Dan juga meminta pihak KCIC untuk membebaskan rumah yang terdampak . Kami dari pihak kelurahan sudah maksimal, hingga saat ini kami terus meminta KCIC untuk menyelesaikan masalah ini,”paparnya.
Hadir dalam rapat tersebut Ketua Komisi 1 beserta anggota Komisi 1, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cimahi, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Kecamatan Cimahi Selatan, Lurah Utama, LSM Cobra, Bhabinsa dan Kamtibmas, Ketua RW 16 dan RT 4 serta warga yang terdampak. **
Artikel Terkait
Wujudkan Daya Saing IKM Lewat Optimalisasi Sosial Media, Pemkot Cimahi Gelar Pelatihan
Pemkot Cimahi Melalui DISPANGTAN Galakan Gerakan Makan Ikan
Pemkot Cimahi Bangun Jejaring dan Kemitraan Antar Pelaku Usaha Kreatif
Pemkot Cimahi Serahkan Penghargaan Kepada 26 Koperasi Pemenang Lomba
Ketua Komisi 1 DPRD Kota Cimahi Diperlakukan Tidak Sopan Oleh Pihak KCIC