Fokussatu.id –Viral, harga satu gelas kopi di kawasan Puncak Bogor dibandrol seharga Rp 100 ribu. Hal ini diketahui setelah mendapat pengakuan dari salah seorang pedagang di kawasan tersebut.
Koordinator Pedagang Puncak Bogor, Dadang Sukendar membenarkan kabar tersebut. Namun dirinya mengaku wajar memberikan harga tersebut berdasarkan persetujuan sesame pedagang lainnya.
Baca Juga: Berikut Update Daftar Jadwal dan Lokasi Vaksin Gratis di Kota Bandung
Menurutnya, harga tersebut dipatok karena wisatawan betah nongkrong hingga berjam-jam bahkan sampai menginap di warung hingga pagi hari. Sehingga kata dia, Wisatawan harus memahami pemberian harga yang terbilang tinggi itu.
"Standar, kemarin hasil musyawarah. Bapak bilang wajar kopi segelas Rp 100 ribu pun kalau warungnya dipakai nginep. Itu harus dipahami," ujar Dadang di warungnya, di kawasan Masjid Atta'Awun, Puncak, Bogor dikutip, detik.com.
Karena mahalnya harga segelas kopi itu, warung milik Dadang kini sepi dari biasanya. Hal ini karena para wisatawan enggan untuk singgah.
Namun demikian, Dadang bersama anggotanya siap membantu wisatawan yang kena masalah di jalan. Ia siap untuk menolong siapapun yang mengalami masalah di kawasan tersebut.
"Bapak, selaku koordinator ngasih imbauan kepada anggota, tamu siapapun yang dirampok tolong istilahnya ditanganilah. Yang kecelakaan pun, korban pun," kata dia.
"Ya alhamdulillah anggota kami semua rata-rata kompak dikarenakan menjaga wisata daerah kami. Tidak mengabaikan yang kecelakaan yang dirampok," dia menambahkan.
"Ada juga kejadian misalkan tamu ditodong. Ya kalau istirahatnya di tempat sepi, mungkin dia sama juga nyari penyakit. Coba kalau istirahat di warung, sejam atau dua jam. Tapi, kalau nginep otomatis ya masalah," imbuh dia menerangkan.
Dadang mengaku tak pernah menaikkan harga dagangannya. Namun, bila ada wisatawan yang hanya memesan satu gelas kopi pasti ia akan menaikkan harganya.
"Enggak pernah. Kalau tamunya tidak sadar sampai dipakai nginep, bapak juga pasti itung-itungan dong," kata dia.
"Kemarin sama pak camat, kalau tamunya gitu mungkin saya juga akan itung-itungan dikarenakan warung bukan tempat penginapan," kata dia.
Baca Juga: Sampai Akhir Tahun 2021, Pemkot Bandung Targetkan 1.952.358 Warganya Sudah Tervaksin