FOKUSSATU.ID-Duka menyelimuti jagat sepakbola Indonesia. Ratusan suporter meninggal di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Hingga hari ini korban meninggal sudah 153 orang berdasarkan data yang didapat Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Banyaknya korban meninggal ini menyisakan beragam cerita. Salah satunya dari korban selamat, sebut saja Jaka. Namun cerita ini bukan dari Jaka yang lolos dari kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pasca kekalahan Arema dari Persebaya dengan skor 2-3.
Ini cerita dari sang ibu kepada Fokussatu.id. "Begitu melihat siaran sebuah televisi bahwa ada kerusuhah di stadion Kanjuruhan. Hati saya langsung berdegup kencang. Saya tak bisa tenang, saya bingung. siapa yang bisa saya hubungi," kata wanita paruh baya ini. Bukan tanpa upaya, dia sudah mengontak nomor telponnya, mis call, sms, whatss App dan segala macam. Namun tak ada respon dari sang anak.
Baca Juga: Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Presiden Jokowi Minta Kapolri Usut Tuntas Kasus ini
Kegugupan dan kebingungan makin menjadi jadi setelah dia tahu jumlah korban mencapai ratusan. Akibatnya, selama semalaman dia berada di depan televisi untuk mendengarkan segala macam informasi terkait kericuhan yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan tersebut. Hingga menjelang subuh kepanikan belum berakhir. Karena teman temannya yang juga menonton tak bisa bisa dikontak. Bahkan sampai pagi hari, dia pun tak bisa sarapan. Nasi dan air sudah susah masuk ke kerongkonganya. Dia ketakutan bila sang anak menjadi korban kericuhan Stadion Kanjuruhan ini. "Saya sudah panik sangat panik karena hingga pukul 08.00 tidak ada infromasi apa apa mengenai anak saya,"papar dia dengan nada gemetar.
Puncak kepanikan itu berubah menjadi kebahagiaan setelah nomor ponselnya berdering dan mengabarkan bahwa sang anak selamat. "Tenang ma, saya selamat saya masih berada di rumah kawan," kata suara di balik telpon. Meski sang anak selamat, namun keluarga dekatnta yang kebetulan berangkat bersama sang anak menjadi korban dalam peristwa tersebut. ****