FOKUSSATU.ID - Tembok penahan tanah sebuah gudang di Kelurahan Gedongpanjang, Citamiang Kota Sukabumi, longsor. Satu unit rumah kontrakan hancur. Balita penghuni rumah itu kritis.
Rumah yang hancur gegara musibah tanah longsor tersebut, dihuni 4 jiwa terdiri dari suami istri dan dua anaknya yang masih kecil kecil.
Mereka adalah Simantara (37), Siti Aminah (28), Sautra Bimantara (6) dan Safira Putri (2).
Kondisi balita usia 2 tahun 8 bulan tersebut masih belum sadar. Tiga yang lainnya sudah boleh pulang.
Baca Juga: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Siapkan Mudik Gratis Untuk 17 Kota.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani menjelaskan kondisi korban saat ini sudah membaik, kecuali yang balita. Para korban mengungsi di rumah mertuanya di Babakan Bandung.
"Korban di rumah mertuanya. Orang tuanya sudah boleh pulang dari RS. Ibu dan anaknya sedang diobati tradisional dan anak kedua usia 2 tahun 8 bulan masih dirawat, kondisinya belum sadar," katanya.
Wali Kota Sukabumi Ahmad Fahmi sudah menginstruksikan BPBD untuk segera melakukan penanggulangan serta berkoordinasi dengan dinas terkait penyaluran bantuan.
"Kami sudah menjenguk ananda Safira Putri yang mengalami luka berat akibat tertimbun longsor," kata Wali Kota Fahmi.
Baca Juga: Waspada, Di Jawa Barat Kembali Marak Arisan Bodong , Emak emak Marak Geruduk Polda Jabar
Fahmi berjanji akan menggratiskan biaya pengobatan dan perawatan Safira.
Dia juga mengapresiasi kepada seluruh petugas penanggulangan bencana gabungan dari unsur TNI, Polri, PMI dan relawan lainnya yang tetap semangat memberikan bantuan kemanusian meski sedang menjalani puasa.
Kepada masyarakat, Fahmi berpesan agar waspada mengingat hujan deras kerap turun yang bisa berpotensi terjadinya bencana, seperti longsor, angin puting beliung, banjir dan lainnya. *** 014