Empat Sungai Meluap Akibatkan Banjir di 15 RW Desa Citeureup Dayeuhkolot

photo author
- Sabtu, 24 Mei 2025 | 14:46 WIB

FOKUSSATU.ID, KAB BANDUNG– Empat sungai meluap sekaligus akibatnya banjir merendam wilayah padat penduduk di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, pada Jumat (23/5/2025) sore. 

Hujan deras di kawasan hulu menyebabkan  Sungai Citarum, Cikapundung, Cigede, dan Cipalasari meluap dan akibatnya banjir diwilayah sekitar.

Air menggenangi sedikitnya 15 Rukun Warga (RW) dengan tinggi muka air bervariasi antara 20 hingga 100 sentimeter.

Berdasarkan data dari Pemerintah Desa Citeureup, wilayah yang terdampak meliputi RW 01 hingga RW 04 di Leuwi Bandung, RW 05 hingga RW 07 di Lamajang, serta RW 08, 09, 10, 13, 15, 16, dan 17 di kawasan Sukabirus dan Cigempol.

Baca Juga: Warga Desak Pemkab Bandung Segera Bangun Jembatan Apung Cijeruk Yang Ambruk

RW 09 di Kampung Pasigaran tercatat sebagai titik terdalam dengan ketinggian air mencapai satu meter. Akses jalan utama yang menghubungkan Lamajang dan Sukabirus lumpuh total dan tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.

Camat Dayeuhkolot, Asep Suryadi, menyatakan keprihatinannya atas bencana ini. Ia menyebutkan bahwa seluruh unsur Muspika telah bergerak cepat sejak menerima laporan pertama dari warga.

“Banjir kali ini cukup luas karena curah hujan di hulu sangat tinggi dan kapasitas saluran sungai tidak memadai. Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD, pemerintah desa, aparat keamanan, dan relawan untuk melakukan penanganan cepat,” kata Asep.

Ia mengungkapkan, sebanyak 4.344 kepala keluarga berada di zona rawan dan terancam terdampak. Pemerintah Kecamatan bersama desa telah mengimbau warga untuk siaga dan segera mengungsi jika situasi memburuk.

Baca Juga: Menteri PKP Maruarar Sarait Bakal Selesaikan Kasus Meikarta

“Posko darurat telah didirikan dan distribusi bantuan logistik mulai dilakukan. Namun kami masih membutuhkan tambahan perahu karet, pompa air, serta logistik dasar seperti makanan siap saji, air mineral, dan perlengkapan bayi,” ujarnya.

Kendala utama dalam evakuasi, lanjut Asep, adalah sulitnya akses ke beberapa titik terdampak karena jalan terputus dan minimnya sarana transportasi air.

“Kami sangat membutuhkan tambahan armada perahu serta alat bantu evakuasi dari BPBD provinsi dan relawan luar daerah. Ini situasi darurat,” tegasnya.

Meski air mulai surut perlahan di beberapa wilayah, warga diminta tetap waspada mengingat potensi banjir susulan masih tinggi akibat hujan yang terus mengguyur kawasan Bandung Raya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kusnadi Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X