Polisi Selidiki Spanduk Sindiran Fans Crystal Palace kepada Newcastle

photo author
- Minggu, 24 Oktober 2021 | 14:02 WIB
Spanduk fans Crystal Palace bernada rasis saat menghadapi Newcastle. (Twitter)
Spanduk fans Crystal Palace bernada rasis saat menghadapi Newcastle. (Twitter)

FOKUSSATU.ID - Polisi sedang menyelidiki spanduk yang dipajang oleh penggemar Crystal Palace di Selhurst Park pada hari Sabtu 23 Oktober 2021 yang menyindir dan mengkritisi akuisisi Newcastle United oleh konsorsium yang dipimpin Arab Saudi.

Newcastle dijual ke grup yang terdiri dari Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi, PCP Capital Partners dan RB Sports & Media awal bulan ini.

Spanduk di Palace, yang diresmikan saat hasil imbang 1-1 kedua tim, membidik tes kepemilikan Liga Premier.

Baca Juga: Pep Puji Pemain Muda Phil Foden Atas Dua Gol ke Brighton Malam Tadi

Baca Juga: Jadwal Ketat BWF Dituding Sebagai Penyebab Banyak Pemain Bulutangkis Cidera dan Kelelahan

"Pada hari Sabtu 23 Oktober polisi menerima laporan tentang spanduk ofensif yang ditampilkan oleh penggemar Crystal Palace," kata Polisi Metropolitan Croydon di Twitter.

"Petugas sedang menilai informasi dan melakukan penyelidikan. Setiap tuduhan pelecehan rasis akan ditanggapi dengan sangat serius."

Pengambilalihan Newcastle telah menuai kritik dari kelompok hak asasi manusia seperti Amnesty International.

Kelompok penggemar Palace Holmesdale Fanatics mengatakan mereka bertanggung jawab atas spanduk tersebut dan melanjutkan serangan mereka terhadap pengambilalihan Newcastle dalam sebuah pernyataan di Twitter.

"Pengambilalihan Newcastle yang dipimpin Saudi telah mendapat kecaman dan kemarahan yang meluas," katanya.

"Mengacungkan jempol pada kesepakatan ini pada saat Liga Premier mempromosikan permainan wanita dan inisiatif inklusif seperti ban lengan pelangi, menunjukkan kemunafikan total yang dimainkan dan menunjukkan agenda tak berjiwa Liga di mana keuntungan mengalahkan segalanya."

Pengambilalihan Newcastle adalah 80% dibiayai oleh Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi, yang diketuai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Namun, Liga Premier menerima jaminan "mengikat secara hukum" bahwa ada pemisahan yang jelas antara PIF dan kerajaan Arab Saudi.

Pernyataan kelompok penggemar mengatakan keputusan ini "membuat ejekan" dari tes 'Pemilik dan Direktur'.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M Taufik

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Final Piala Dunia U 17, Austria Tantang Portugal

Selasa, 25 November 2025 | 14:06 WIB

Piala Dunia U17, Laga Pertama di Grup C Sama Kuat

Selasa, 4 November 2025 | 07:46 WIB

Ousmane Dembele Raih Ballon d Or 2025

Selasa, 23 September 2025 | 07:06 WIB
X