Buntut Rasis Suporternya, Hungaria Dihukum Gelar Laga Kandang Tanpa Penonton

FOKUSSATU.ID - Hungaria harus memainkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia berikutnya tanpa penonton setelah FIFA menjatuhkan sanksi larangan kepada penggemarnya masuk stadion dan denda 200.000 franc Swiss atau USD 217.000, menyusul insiden rasis dalam pertandingan melawan Inggris, awal September 2021.

FIFA mengatakan sanksi, yang mencakup pertandingan berikutnya digelar tertutup, dikenakan kepada Federasi Sepak Bola Hungaria (MLSZ) dalam kaitannya dengan perilaku rasis dari pendukung mereka selama pertandingan di Puskas Arena di Budapest, yang dimenangkan Inggris dengan skor 4-0.

Baca Juga: Banding Lazio Ditolak, Sarri Tetap Absen saat Hadapi Torino

Baca Juga: Kejar Kemenangan Perdana, Allegri Rombak Starting XI Juventus di Kandang Spezia

"Setelah menganalisis semua keadaan kasus, khususnya keseriusan insiden (kata-kata dan tindakan rasis, melempar benda, menyalakan kembang api, memblokir tangga), Komite (Disiplin) memutuskan bahwa MLSZ akan bermain dua pertandingan kandang berikutnya di kompetisi FIFA tanpa penonton, pertandingan kedua ditangguhkan untuk masa percobaan dua tahun," kata FIFA dalam sebuah pernyataan.

Pertandingan kandang Hungaria pada kualifikasi Piala Dunia 2022 berikutnya adalah melawan Albania pada 9 Oktober.

Mereka juga harus memainkan dua pertandingan berikutnya dalam kompetisi UEFA secara tertutup setelah sanksi UEFA untuk perilaku diskriminatif oleh penggemar dijatuhkan pada Juli menyusul insiden selama pertandingan Euro 2020 tim di Puskas Arena.

Penyiar Inggris ITV dan Sky Sports mengatakan wartawan mereka mendengar nyanyian monyet yang ditujukan kepada pemain depan Inggris Raheem Sterling dan pemain pengganti Jude Bellingham selama pertandingan 2 September.

Selama pertandingan, penggemar Hungaria melemparkan gelas plastik ke arah pemain Inggris dan suar mendarat di lapangan.

Rekaman menunjukkan seorang penggemar membuat gerakan monyet di tribun di Puskas Arena dan orang lain terlihat berperilaku serupa.***