WOW, 1.500 Petugas tetap Bekerja Saat Lebaran, Pastikan Kota Bandung Bersih

photo author
- Sabtu, 30 April 2022 | 10:09 WIB
Dinas Lingkungan Hidup menurunkan 1500 personel tenaga kebersihan untuk mengantisipasi peningkatan produksi sampah saat H-4 sampai H+5 lebaran
Dinas Lingkungan Hidup menurunkan 1500 personel tenaga kebersihan untuk mengantisipasi peningkatan produksi sampah saat H-4 sampai H+5 lebaran

FOKUSSATU.ID - Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung menurunkan 1500 personel tenaga kebersihan untuk mengantisipasi peningkatan produksi sampah saat H-4 sampai H+5 lebaran.

Para petugas didukung dengan 111 armada terdiri dari truk, pikap, hingga motor sampah.

"Kami dari Dinas Lingkungan Hidup mengantisipasi ini (peningkatan produksi sampah) dengan menurunkan 1.500 tenaga kebersihan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudy Prayudi, tengah pekan ini.

Baca Juga: Es Kopyor Spesial Nutrijel, Sajian Simple Bersama Keluarga di Moment Lebaran

Yudi memperkirakan, terjadi peningkatan produksi sampah pada lebaran tahun ini naik sekitar 2-5 persen dari hari biasa. 

Saat ini, kata dia, produksi sampah Kota Bandung sekitar 1200 ton per hari, dia memprediksi peningkatan sampah sampai 60 ton di hari lebaran.

"Tonase dihari biasa sekitar 1200 ton, kita prediksi peningkatan ke 1250-1260 ton per hari di hari lebaran," ujar Dudy. 

Baca Juga: Simak Doa Zakat Fitrah Untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Berikut Tata Cara Bayar Zakat

Penambahan sampah, kata Yudi, tersebar di tempat wisata dan pusat kegiatan lebaran seperti tempat takbiran, salat Idulfitri, halal bihalal, dan ziarah.

"Karena Kota Bandung merupakan destinasi wisata, kita antisipasi penumpukan di tempat tempat wisata. Selain itu kita juga antisipasi saat selesai salat Id," kata dia.

Dudy menyampaikan, pada hari H lebaran, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti ditutup. Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk menahan membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Baca Juga: Ketoprak Spesial Rumahan, Menu Sajian Simple Keluarga di Moment Lebaran

Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan konsep Kang Pisman (Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan Sampah) dengan memilah sampah organik dan anorganik secara mandiri.

Masyarakat bisa memisahkan sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik, menurut dia, bisa diolah dijadikan pupuk kompos. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X