Kekeuh Calonkan Airlangga Hartarto, Pengamat Ingatkan Golkar Soal Pilpres 2024, Jangan Kehilangan Momentum

photo author
- Selasa, 8 Februari 2022 | 17:48 WIB
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ist)
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ist)

FOKUSSATU.IDPartai Golkar 'kekeuh' masih ingin mencalonkan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto sebagai calon presiden di Pemilu 2024 mendatang. Bahkan Waketum Partai Golkar telah mewanti-wanti kepada semua kadernya untuk menahan syahwat politik maju di Pilpres mendatang. 

Padahal, sejumlah pengamat menilai bahwa Ketua Umum Partai berlambang pohon beringin ini tidak layak maju sebagai capres mengingat popularitasnya di masyarakat terbilang rendah. 

Hal ini justru berbanding terbalik dengan kadernya yang juga anggota DPR RI, Dedi Mulyadi yang lebih dikenal masyarakat luas. 

Pengamat politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga dikutip JPNN menilai Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak layak diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pasalnya, elektabilitas Airlangga Hartarto masih rendah meski punya kekuatan kapital dan jabatan mentereng.

Elektabilitas Airlangga dikalahkan oleh eks Bupati Purwakarta yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR asal Fraksi Partai Golkar, Dedi Mulyadi pada survei Indikator Politik Indonesia yang dipublikasikan pada Minggu 9 Januari 2022 lalu.

"Artinya kalau Airlangga dikalahkan elektabilitasnya oleh seorang Dedi itu menguatkan penilaian saya, bahwa Airlangga ini tidak layak untuk dijual," kata Jamiluddin, beberapa waktu lalu. 

Hasil survei Indikator membeberkan elektabilitas Dedi mencapai satu persen, sementara Airlangga hanya 0,1 persen. Responden memberikan jawaban secara spontan terkait pilihan presidennya tanpa ada opsi nama (top of mind). Padahal, nama Dedi tidak pernah masuk bursa calon presiden (capres) sebelumnya.

Rendahnya tingkat keterpilihan Airlangga juga tecermin dari pertanyaan lain soal capres pada simulasi 33 dan 19 nama semi-terbuka pada survei yang sama.

Airlangga mendapatkan nilai ecara berturut-turut meraih 0,2 persen dan 0,9 persen.

Riset Indikator ini dilaksanakan pada 6-11 Desember 2021 dengan melibatkan 2.020 responden yang memiliki hak suara di 34 provinsi se-Indonesia.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling yang terdisitribusi secara proporsional di seluruh provinsi.

Toleransi kesalahan (margin of error/MoE) survei ini sekitar kurang lebih 2,9 persen. Adapun tingkat kepercayaannya (level of confidence) sebesar 95 persen.

Jamiluddin menerangkan dirinya sudah sejak lama berkesimpulan Airlangga Hartarto tak bisa memanfaatkan potensi yang dimilikinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asep Fokussatu

Tags

Rekomendasi

Terkini

DPRD Kota Bandung Dukung Aksi Bela Palestina

Kamis, 14 Agustus 2025 | 10:30 WIB

Edwin Senjaya Gelar Syukuran Hari Jadi BFC ke 22 Tahun

Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:03 WIB
X