FOKUSSATU.ID - Seorang model cantik berjalan percaya diri diatas catwalk di gelaran Milan fashion week. Mengenakan stelan jaket berwarna coklat dengan desain cantik. Nampak seperti mengenakan baju kulit.
"Itu adalah model dengan baju terbuat dari kulit kopi produksi kami," ujar CEO Bel Society Arka Irfani menjelaskan gambar pada pemutaran video peragaan busana di Milan Italia.
Ia memaparkan produk unggulan berbasis sampah organik, khususnya kulit kopi itu pada event West Java Investmen Summit (WJIS) 2021 di Hotel Homman Bandung, belum lama ini.
Baca Juga: Kuartal III, Pendapatan PLN Naik Jadi Rp 212,8 Triliun
Arka adalah lulusan ITB. Bersama-sama dengan tiga rekannya, ia membuat startup yang khusus untuk memanfaatkan sampah atau produk daur ulang menjadi produk bernilai ekonomis.
Ide itu muncul ketika melihat industri kulit masih belum mampu memenuhi permintaan pabrik. Menurutnya, permintaan lembaran kain kulit per tahunnya tumbuh hingga 7 persen per tahun, namun produksi kain atau lembaran kulit hanya mampu mencapai 3 persen per tahun.
Untuk meningkatkan produksi kulit tentu saja harus meningkatkan pemotongan hewan, khususnya sapi. Atau membuat bahan pengganti kulit yang terbuat dari plastik. Dua pilihan itu menurutnya sama-sama kurang baik. Terutama bagi lingkungan karena akan menambah sampah plastik atau kotoran sisa-sisa hewan potong.
Jalan keluarnya adalah membuat kain sebagai pengganti lembaran kulit dari sisa buah-buahan yang memiliki serat tinggi. Perhatiannya tertuju pada banyaknya sampah kopi yang ada di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.
Menurutnya , produksi panen kopi nasional mencapai 729 ribu ton pertahun, namun ternyata 48 persennya adalah berat dari kulit kopi, yang dibuang percuma. Ada yang menjadi pakan ternak, namun banyak yang terbuang sia-sia.
Bersama rekan-rekannya dalam Bell Society, ia membuat teknologi ramah lingkungan yang dapat merubah kulit kopi menjadi lembaran kain, mirip seperti kain kulit dari hewan. Kain dari kulit kopi yang ia sebut "MISEL" berhasil dibuat.
Baca Juga: Malaysia Tertarik dengan Peralatan Pertahanan Buatan Pindad
Mirip kulit hewani
Setiap lembar memiliki ukuran 1x1 meter dengan ketebalan kain 1 mm. permukaan kain licin, layaknya kain dari kulit hewan. Saat ditarik juga masih sangat kuat.
"Produk MISEL ini sudah kami aplikasikan pada pembuatan dompet, tas hingga fashion, bekerjasama dengan brand lokal. Pasarnya kita jual hingga pasar global, bahkan diterima desainer Italia yang menampilkan karyanya di Milan Fashion Week," tegas Arka.
Artikel Terkait
Timnas Indonesia Berkekuatan 25 Pemain, Uji Coba ke Turki
Malaysia Tertarik dengan Peralatan Pertahanan Buatan Pindad
Panglima TNI Serahkan 53 Unit Rumah kepada Ahli Waris Nanggala-402
Presiden Akan Resmikan Sirkuit Mandalika
Kuartal III, Pendapatan PLN Naik Jadi Rp 212,8 Triliun
Foto Seksinya Ada di Aplikasi Kencan, Larra Dutta Miss Universe Tahun 2000 Ini Nyaris Gila