pemerintahan

Tumbuhkan Toleransi dan Lawan Stunting Lewat ATM Beras dan Buruan SAE

Kamis, 20 Januari 2022 | 14:52 WIB
Pemkot Bandung terus canangkan program ATM Beras dan Buruan SAE (hms bdg)

FOKUSSATU.ID – Siapa yang tidak garuk kepala jika melihat harga-harga kebutuhan pokok yang melambung belakangan ini. Apalagi bagi warga yang kurang mampu, untuk mendapatkan makanan bergizi, seperti karbohidrat, protein, dan mineral rasanya bagai mimpi.

Demi mewujudkan mimpi itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, bersama-sama membuat program berupa ATM Beras sejak 2018, dan Buruan SAE sejak 2020.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar memaparkan, sampai sekarang kedua program unggulan Pemkot  Bandung ini masih terus berjalan aktif.

Baca Juga: Jangan Tertukar, Ini Bedanya Layanan Aduan 112 dan LAPOR

"Alhamdulillah kedua program dari Almarhum Mang Oded dan Pak Yana ini masih aktif berjalan. Bahkan, sampai sekarang dari target 30 ATM beras di seluruh kecamatan, kita sudah sediakan 24. Dan untuk Buruan SAE, sudah ada kelompok-kelompoknya di 151 kelurahan," papar Gin Gin.

Untuk enam ATM sisanya, akan kembali digarap di tahun ini. Program ATM Beras, ujar Gin Gin, memang hanya diperuntukkan bagi warga Bandung yang kurang mampu.

Satu unit ATM Beras bisa membantu 75 kepala keluarga (KK). Di mana masing-masing KK memperoleh 10 kg beras setiap bulannya.

"Satu kali pengambilan itu 2,5 kg per minggu. Jadi, dalam waktu sebulan, 1 KK bisa mendapatkan 10 kg beras," ujarnya

Gin Gin menambahkan, program ATM beras ini akan diberikan selama satu tahun untuk masing-masing KK. Setelah itu, daftar KK lain akan dijadikan sebagai penerima bantuan ATM Beras.

"Datanya kami koordinasikan bersama Dinas Sosial. Sehingga, harapannya semua warga yang kurang mampu bisa merasakan bantuan dari ATM Beras," imbuhnya.

ATM Beras ini bukan hanya berbicara tentang pangan, tapi juga nilai toleransi.

Gin Gin menyebutkan, tempat yang menjadi lokasi ATM Beras antara lain di masjid, gereja, dan kantor kelurahan. Sehingga, tidak hanya menyalurkan beras, tapi juga ada aspek edukasi yang diberikan pada masyarakat.

"Makanya kenapa ATM Beras ini kami letakkan di masjid dan gereja juga. Supaya warga sekaligus beribadah ke masjid, mendapat arahan ilmu agama, dan kita salurkan bantuan beras," ucap Gin Gin.

Pembagian beras ini dilakukan selepas salat Subuh bagi warga muslim, atau setelah kebaktian bagi penganut agama Kristen.

Halaman:

Tags

Terkini