tekno

Nama Perusahaan Facebook Berubah Nama Menjadi Meta

Jumat, 29 Oktober 2021 | 22:19 WIB
Facebook berubah menjadi Meta (Iluatrasi)

FOKUSSATU.ID - Facebook digunakan oleh miliaran orang di seluruh dunia. Kini Facebook mengubah nama perusahaan induknya menjadi 'Meta'. Kamis (28/10/2021)

Dari informasi, perubahan raksasa teknologi itu beralih dari jaringan sosial yang dilanda skandal ke visi realitas virtualnya untuk masa depan.

Pegangan baru datang ketika perusahaan berjuang untuk menangkis salah satu krisis terburuknya dan berporos pada ambisinya untuk "metaverse", yang akan mengaburkan batas antara dunia fisik dan dunia digital.

Baca Juga: Ini Hukum Memasang Monitor di Ruang Shalat Menurut Fatwa Ulama

Aplikasi Facebook, Instagram dan WhatsApp akan mempertahankan nama mereka di bawah kritik rebranding yang disebut sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari disfungsi platform.

CEO Mark Zuckerberg mengatakan kami telah belajar banyak dari perjuangan dengan masalah sosial dan hidup di bawah platform tertutup, dan sekarang saatnya untuk mengambil semua yang telah kami pelajari dan membantu membangun bab berikutnya.

“Mulai hari ini, perusahaan kami sekarang adalah Meta. Misi kami tetap sama, masih tentang menyatukan orang, aplikasi kami dan merek mereka, mereka tidak berubah,"ujarnya

Baca Juga: Polisi Berhasil Bongkar Situs Judi Online Plus Streaming Esek-esek, Ini Penjelasannya

Kritikus perusahaan menyerang tindakan rebranding, bahkan kelompok aktivis yang menyebut dirinya Dewan Pengawas Facebook Sesungguhnya menyatakan platform itu merusak demokrasi sambil menyebarkan disinformasi dan kebencian.

"Perubahan nama mereka yang tidak berarti seharusnya tidak mengalihkan perhatian dari penyelidikan, regulasi, dan pengawasan independen yang nyata yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban Facebook," kata kelompok itu.

Raksasa media sosial telah berjuang melawan salah satu krisis paling serius sejak mantan karyawan Frances Haugen membocorkan banyak studi internal.

Baca Juga: DPRD Soroti Sekda Kota Bandung, Anggaran Banprov Diterima Hanya 40 persen Dari 287 Miliar

Krisis menunjukkan para eksekutif mengetahui potensi situs mereka yang membahayakan, sehingga mendorong dorongan baru Amerika Serikat (AS) untuk regulasi.

Laporan dari konsorsium outlet berita AS telah menggunakan dokumen-dokumen itu untuk menghasilkan banyak cerita yang memberatkan, termasuk menyalahkan Zuckerberg karena platformnya takluk pada sensor negara dan menyoroti bagaimana situs itu memicu kemarahan atas nama membuat pengguna tetap terlibat.

Halaman:

Tags

Terkini

5 Cara Bijak dalam Menggunakan Media Sosial

Selasa, 16 April 2024 | 13:19 WIB

Upaya Kemenpora Memaksimalkan Platform Digital

Minggu, 30 Juli 2023 | 18:50 WIB