FOKUSSATU.ID, CIMAHI - Pemanggilan Founder Gerakan Cimahi Muncul, Raden Raka Abdul Kamal Syafaat, oleh Polres Cimahi sebagai saksi dalam kasus politik menjadi sorotan publik.
Raka menegaskan, pemanggilan tersebut murni urusan pribadi dan tidak berkaitan dengan organisasi yang ia pimpin. Ia memastikan program dan aktivitas Cimahi Muncul tetap berjalan seperti biasa.
Founder Gerakan Cimahi Muncul itu menyampaikan klarifikasi resmi kepada publik terkait pemanggilannya oleh Polres Cimahi.
Dalam pernyataan yang disampaikan pada Minggu (9/6/2025), Raka menegaskan bahwa dirinya memang menerima surat pemanggilan resmi dan akan menghadiri pemeriksaan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Ronaldo Ajari Mbappe dan Yamal untuk Hargai Senior
"Benar, saya dipanggil oleh Polres Cimahi sebagai saksi dalam sebuah kasus politik. Saya akan bersikap kooperatif dan hadir sesuai jadwal," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (9/6/25).
Namun, ia menekankan, pemanggilan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan organisasi Gerakan Cimahi Muncul yang ia dirikan.
"Ini murni urusan pribadi saya. Tidak ada investigasi terhadap organisasi Cimahi Muncul, dan tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan arah perjuangan kami," tegasnya.
Raka juga menyampaikan kepada seluruh pendukung, simpatisan, serta masyarakat Cimahi agar tetap fokus pada agenda besar gerakan tersebut. Ia menegaskan bahwa aktivitas organisasi akan tetap berjalan seperti biasa tanpa terpengaruh oleh isu pribadi.
Baca Juga: Berikut 7 Fakta Unik Final National League 2025, Salah Satunya Ronaldo Pencetak Goal Tertua
"Cimahi Muncul tidak akan mundur hanya karena urusan pribadi saya. Tim kami tetap full power melayani rakyat. Program-program strategis kami tetap berjalan on track," ujarnya.
Raka mengimbau agar media tidak menggiring opini publik dengan mencampuradukkan persoalan pribadi dan kegiatan organisasi.
Ia juga menyampaikan pesan kepada para kompetitor politik agar memanfaatkan momentum ini untuk berkompetisi secara sehat, bukan dengan kampanye hitam.
"Jangan sensasikan urusan pribadi menjadi isu organisasi. Gunakan momentum ini untuk bersaing secara sehat, bukan menebar fitnah," katanya.