FOKUSSATU.ID, SOREANG - Tim Badan Advokasi Hukum DPD Nasdem laporkan ke Polresta Bandung terkait dugaan pencurian dan pencopotan paksa baliho bergambar Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Bandung, Hj. Tiara Putri Zulijar, SH,.
"Saya minta agar kepolisian segera menindaklanjuti laporan hilangnya baliho-baliho usai pengumuman pergantian kepemimpinan partai," ujar Ketua Tim Advokasi Hukum DPD Partai NasDem Kabupaten Bandung, Chairil Anwar, SH,.
Ia menegaskan pihaknya telah menyerahkan laporan resmi ke Polresta Bandung atas dugaan tindakan pencurian dan penghilangan alat peraga partai yang dipasang secara legal di berbagai titik strategis.
“Kami mendesak agar pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap siapa pun yang terlibat dalam pencopotan baliho ini. Jangan sampai situasi ini memicu gesekan di lapangan, karena proses pergantian ketua DPD adalah dinamika organisasi yang sah dan normatif,” ujar Chairil Anwar, Selasa (3/6/2025).
Baliho baliho bergambar Hj. Tiara Putri Zulijar, sosok dari generasi Z yang kini menjabat sebagai Ketua DPD NasDem Kabupaten Bandung periode 2025–2029.
Tragedi ini diketahui mulai menghilang sejak pengumuman resmi pergantian kepemimpinan pada 25 Mei 2025. Sejumlah baliho yang telah dipasang dengan izin resmi ditemukan hilang atau diturunkan secara paksa oleh pihak tak dikenal.
Menurut Chairil, peristiwa ini bukan sekadar soal hilangnya alat peraga, tetapi juga bentuk pelanggaran hukum serta tindakan yang mencederai etika demokrasi dan kebebasan berekspresi dalam berpolitik.
“Pemasangan baliho dilakukan sesuai prosedur dan berizin. Oleh karena itu, kami menilai pencopotan tanpa dasar hukum yang jelas merupakan tindakan melawan hukum dan bentuk penghinaan terhadap marwah partai,” tegasnya.
Laporan tersebut telah diterima secara resmi oleh pihak Polresta Bandung, sebagaimana tercantum dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan Pengaduan.
NasDem berharap proses hukum dapat berjalan secara objektif dan transparan untuk menghindari spekulasi liar serta ketegangan politik di daerah.
“Kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Harapan kami, kejadian serupa tidak terulang karena ini menyangkut hak konstitusional partai dalam berekspresi dan berpolitik,” pungkas Chairil.