news

Puluhan Rumah dan Kantor Desa Nagreg Kendan Hancur Akibat Longsor, Komisi D DPRD Kabupaten Tinjau Lokasi Bencana

Senin, 19 Mei 2025 | 17:08 WIB
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Dr. H. Cecep Suhendar, yang meninjau lokasi bencana

FOKUSSATU.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah Nagreg Kendan sejak sore hari diduga menjadi pemicu terjadinya longsor.

Lokasi bencana tanah longsor tepatnya melanda Kampung Gunung Batu, RT 003 RW 009, Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, pada Minggu (18/5) malam sekitar pukul 21.30 WIB.

Bencana tanah longsor ini mengakibatkan kerusakan berat, termasuk meluluh lantakkan Kantor Pembangunan Pemerintah Desa Kendan serta sejumlah rumah warga. Sekitar 50 hingga 60 rumah lainnya juga terancam terdampak longsor susulan.

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Dr. H. Cecep Suhendar, yang meninjau lokasi bencana pada Senin (19/5), mengungkapkan bahwa ini merupakan kejadian kedua dalam dua tahun terakhir di wilayah yang hampir bersebelahan.

Baca Juga: Upaya Tingkatkan Investasi Daerah, Wamen ATR Dukung Revisi RTRW Kabupaten Pasuruan

"Ini harus menjadi pusat kajian dengan lembaga terkait untuk menganalisis kondisi tanah yang bergerak. Kejadian kedua ini cukup parah karena merusak kantor desa dan mengancam puluhan rumah warga. Bahkan menurut saya, warga harus segera diungsikan," ujarnya.

Selain itu, sebuah sekolah dasar yang berada di dekat lokasi longsor juga dinilai perlu dialihkan sementara waktu. Hal ini untuk mengantisipasi risiko lebih lanjut sebelum hasil kajian dari BPBD dan instansi teknis lainnya selesai.

Meski tidak ada korban jiwa, dua orang anggota Linmas yang tengah berjaga mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit.

Warga terdampak sementara ini ditampung di gedung sekolah TK setempat. Pemerintah melalui BPBD dan Dinas Sosial telah mendirikan tenda darurat serta menyiapkan dapur umum untuk kebutuhan dasar warga.

Baca Juga: Lisa Mariana Kecewa Ridwan Kamil Tak Muncul di Sidang Gugatan Perdananya

Cecep menegaskan pentingnya relokasi warga sebagai langkah antisipasi jangka panjang.

"Mitigasi harus jadi dasar keputusan, apakah warga bisa tetap tinggal atau harus direlokasi. Pelayanan pemerintahan juga harus tetap berjalan di lokasi yang aman, dekat dengan warga," katanya.

Ia juga mendorong pemerintah daerah segera mengambil kebijakan strategis agar tidak ada warga yang terabaikan dalam situasi darurat ini.

"Tidak boleh ada warga yang kelaparan atau tidak punya tempat tinggal. Semua harus segera ditangani dengan serius."pungkasnya.

Tags

Terkini