Pada kesempatan itu, Kang DS selama 3,4 tahun menjabat jadi orang nomor satu di Kabupaten Bandung, lebih memprioritaskan pemberian insentif bagi para ustadz dan ustadzah se-Kabupaten Bandung.
"Ulama itu pewaris nabi, penyebar agama Islam. Karena nabi diturunkan ke dunia dalam rangka penyempurnaan akhlak manusia," ujarnya.
Lebih lanjut Kang DS mengatakan, tujuan dari pemerintah itu adalah mensejahterakan masyarakat. Untuk itu, ia berharap dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan maupun kegiatan lainnya di desa harus berdasarkan pada Musdes (musyawarah desa).
Kang DS membahas tentang pentingnya big data. Big data ini untuk mengetahui berapa anak-anak lulusan TK, SD, SMP, SMA dan lulusan perguruan tinggi.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Matchday 2# Kualifkasi Piala Dunia 2026. Indonesia vs Australia Hari Selasa Besok
"Yang belum punya ijasah paket A, B dan C, silahkan daftarkan ke kepala desa untuk mengikuti pendidikan. Pemerintah sudah menyiapkan untuk 50.000 orang yang ingin mengikuti pendidikan paket A, B maupun paket C," tuturnya.
Pentingnya big data itu, kata dia, untuk mengetahui jumlah janda maupun duda. Apalagi janda yang menjadi kepala rumah tangga sekaligus ibu rumah tangga yang harus menghidupi anak-anaknya.
"Ibu rumah tangga sekaligus kepala rumah tangga bisa memanfaatkan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan," tuturnya.
Ia mengatakan program pinjaman dana bergulir itu sudah dianggarkan Rp 70 miliar, dan tahun depan akan ditambah Rp 30 miliar lagi. Sehingga totalnya Rp 100 miliar.
"Program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan ini dalam rangka memberantas bank emok. Sepakat bank emok dibubarkan," katanya.
Sebutkan, pinjaman awal sebesar Rp 2 juta, kemudian lancar dan ditingkatkan Rp 5 juta. Pinjaman Rp 5 juta lancar, dinaikkan lagi Rp 10 juta.
"Pinjaman Rp 10 juta lancar, para pelaku usaha bisa memanfaatkan program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan bunga 4 persen," katanya.
Ditegaskannya, dengan adanya program pinjaman dana bergulir ini, tidak ada istilah masih ada warga yang nganggur. Makanya, Pemkab Bandung menggulirkan program ini, supaya masyarakat punya penghasilan.
"Pemkab Bandung melalui Dinas Ketenagakerjaan sudah menyiapkan berbagai pelatihan untuk masyarakat. Mulai dari pelatihan bahasa Korea, Jepang, perbengkelan, las, komputer, tata boga, tata rias, budidaya ikan dan lainnya," katanya.
Kang DS mengungkapkan selaku Bupati Bandung, jika melihat masyarakatnya sejahtera dan memiliki penghasilan merupakan sebuah kebahagiaan dan merasa bangga.