Kemudian ketiga, imbuhnya, diwajibkan untuk belajar membaca dan menghafal Al-Qur'an.
"Saya berkeinginan setiap anak atau siswa TK, SD, SMP diwajibkan menghafal Al-Qur'an, minimal satu hari satu ayat. Dengan harapan setelah selesai SMP bisa tahfizh Al-Qur'an. Itu harapan saya," harap Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Ukir Sejarah, Tim Kota Bogor Juarai Kejurda U-14 PSSI Jabar
Ia mengatakan pelaksanaan wisuda tahfizh ini merupakan langkah konkret dan perlu diapresiasi, ternyata ada yayasan yang fokus bagaimana anak-anak tahfizh Al-Qur'an.
Kang DS mengatakan dengan adanya muatan lokal itu, sehingga guru ngaji hadir di sekolah TK, SD, dan SMP. Sehingga mereka diberikan insentif dengan dianggarkan Rp 109 miliar per tahun.
"Ini anggaran terbesar se-Indonesia," ucapnya sembari menyebutkan Kabupaten Bandung sudah meraih 328 penghargaan selama tiga tahun lebih kepemimpinannya.
Menurutnya, program ini akan terus berlanjut, selama dirinya menjabat Bupati Bandung. Harapan lainnya, katanya, program insentif guru ngaji ini dapat membantu para pengajar di Yayasan Indonesia Khatam.
Baca Juga: Tradisi Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam 1446 H di Dramaga Bogor
"Para ustadz dan ustadzah yang belum terdaftar, silahkan daftarkan kepada kami. Kita mendorong supaya mendapatkan insentif setiap bulannya," katanya.
Selain uang insentif sebesar Rp 350.000/bulan/guru ngaji, katanya, para guru ngaji juga mendapatkan kartu BPJS Kesehatan untuk empat orang anggota keluarganya. Selain itu diberikan BPJS Ketenagakerjaan, dan manfaatnya apabila kecelakaan berapapun biayanya dicover oleh pemerintah.
"Apabila meninggal dunia sebelum tiga tahun, maka ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 42 juta. Tapi setelah tiga tahun, apabila meninggal dunia itu ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 174 juta untuk melanjutkan ke perguruan tinggi," jelasnya.
Kang DS mengungkapkan tujuan jadi Bupati dirinya ingin memuliakan ulama dan ingin masuk surga.
"Dengan memuliakan ulama, kita akan merasakan nikmat iman, nikmat Islam, nikmat ihsan," katanya, sembari mengajak masyarakat untuk melaksanakan magrib mengaji.
Kang DS sangat mengapresiasi dengan hadirnya Yayasan Indonesia Khatam, karena sesuai dengan program pemerintah untuk membebaskan buta huruf Al-Qur'an.
"Saat saya jadi Bupati Bandung pada tiga tahun lalu, hanya 15 persen anak-anak yang bisa baca Al-Qur'an. Alhamdulillah, sekarang sudah mencapai 80 persen anak-anak bisa baca Al-Qur'an," tuturnya.