news

Wisuda Tahfizh Al-Qur'an, Bupati Dadang Supriatna: Menumbuh Kembangkan Minat Baca Al-Qur'an

Minggu, 7 Juli 2024 | 21:24 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat diacara Wisuda Tahfizh Metode TES ke-16 yang dilaksanakan Yayasan Indonesia Khatam di Gedung Mohamad Toha Komplek Pemkab Bandung, Soreang. Minggu (7/7/2024).

FOKUSSATU.ID - Bupati Bandung Dadang Supriatna mengucapkan selamat dan menyambut baik dilaksanakannya Wisuda Tahfizh Metode TES ke-16 yang dilaksanakan Yayasan Indonesia Khatam di Gedung Mohamad Toha Komplek Pemkab Bandung, Soreang.

"Pelaksanaan wisuda Tahfizh Al-Qur'an ini memiliki peranan penting dalam upaya menumbuhkembangkan minat baca Al-Qur'an di kalangan masyarakat, sehingga program pemerintah untuk membumikan Al-Qur'an cepat terwujud," kata Bupati Bandung dalam sambutannya, Minggu (7/7/2024).

Melalui pelaksanaan wisuda tahfizh ini, kata Dadang, patut disyukuri karena di Kabupaten Bandung akan muncul ahli-ahli Al-Qur'an dan penghafal Al-Qur'an yang akan menumbuhkembangkan agama di pelosok desa.

Baca Juga: Bupati Bedas Serahkan Bantuan Kain Kafan Kepada Para Kepala Desa di Kecamatan Cicalengka dan Nagreg

"Perlu saya sampaikan, program ini selaras dengan visi misi Kabupaten Bandung, yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera (Bedas)," kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.

Kang DS menyebutkan ada tiga muatan lokal yang diwajibkan bagi anak-anak TK, SD dan SMP di Kabupaten Bandung.

Pertama, diwajibkan mempelajari pendidikan Pancasila dan UUD 1945. Kenapa ini dihadirkan menjadi muatan lokal di sekolah? Karena pasca reformasi, kegiatan Penataran P4 (Pedoman, Penghayatan, Pengamalan dan Pancasila) hilang.

Baca Juga: Sikapi Upaya Banding Raperda Pinjol, Pemkot Bogor Akan Minta Fasilitasi Pemprov Jabar

"Saya ingat betul dan saya sangat merasakan, pada saat masuk sekolah SD, SMP maupun SMA, sebelum melanjutkan kegiatan belajar mengajar, selama satu Minggu itu mengikuti penataran P4," kata Bupati Bedas ini.

Kang DS mengatakan, kalau sudah paham butir-butir Pancasila, ia yakin akan terbentuk karakter akhlakul karimah.

Muatan lokal kedua, yaitu pendidikan budaya dan bahasa Sunda. "Kalau kita pelajari bahasa Sunda itu ternyata implementasi dari isi kandungan Al-Qur'an," katanya.

Baca Juga: Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah, Bupati Kang DS: Momentum Berpindahnya Manusia Menuju Kondisi yang Lebih Baik

Belajar budaya dan bahasa Sunda itu, kata dia, bisa mempelajari undak usuk bahasa, bagaimana berbicara dengan orang tua, selain berbicara dengan usianya dibawah.

"Tentunya ada tata cara bahasa secara etika yang harus kita pahami," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini