Bupati Bandung: Masjid Sebagai Madrasah untuk Generasi Bertakwa

photo author
- Senin, 22 September 2025 | 11:21 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna menekankan pentingnya masjid sebagai pusat pendidikan dan akhlak.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menekankan pentingnya masjid sebagai pusat pendidikan dan akhlak.

FOKUSSATU.ID - Dalam sebuah peresmian yang penuh harapan, Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menegaskan bahwa masjid seharusnya lebih dari sekadar tempat ibadah. Senin (22/9).

Ia menginginkan masjid menjadi pusat dakwah, pendidikan, dan pembinaan akhlak bagi masyarakat. Hal ini disampaikan saat meresmikan Masjid Jami Al Fitroh di Kampung Sindangsari RT 01/12, Desa Cikasungka, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung.

"Saya berharap peresmian masjid ini membawa keberkahan. Masjid jangan hanya berdiri megah tapi tidak bermanfaat. Kalau masjid tidak bermanfaat bagi sekitarnya, lebih baik dibongkar saja daripada tidak terpakai. Maka jadikanlah Masjid Jami Al Fitroh ini semakin bermanfaat bagi masyarakat," tegasnya.

Baca Juga: Bupati Bandung Resmikan Gerai Koperasi Desa Merah Putih di Cikasungka

Lebih lanjut, bupati yang akrab disapa Kang DS ini menekankan bahwa masjid harus berfungsi sebagai madrasah yang mendidik generasi muda agar memiliki akhlak yang mulia.

Ia percaya bahwa keseimbangan antara fisik dan mental hanya dapat dicapai melalui kebersihan hati, yang salah satunya diperoleh dari pendidikan di masjid.

"Masjid harus menjadi madrasah yang mendidik anak-anak kita agar tumbuh menjadi insan bertakwa. Dengan begitu, masjid berkontribusi membantu pemerintah dalam melahirkan generasi yang unggul," ujarnya.

Baca Juga: Perhutani KPH Bandung Utara dan Polrestabes Bandung Perkuat Sinergi Jaga Keamanan Hutan

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengingatkan akan peran penting ulama dalam sejarah bangsa.

Ia menyatakan bahwa kontribusi ulama sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan, mulai dari lahirnya Pancasila hingga membangkitkan semangat rakyat untuk meraih kemerdekaan.

Oleh karena itu, Pemkab Bandung berkomitmen untuk memperhatikan kesejahteraan ulama, ustadz/ustadzah, dan guru ngaji melalui jaminan BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan.

Baca Juga: Retret ASN Kabupaten Bandung: Mewujudkan Sinergi Menuju Indonesia Emas 2045

"Tanpa ulama, tidak ada artinya pemerintah daerah. Tidak ada artinya saya sebagai bupati tanpa dukungan para ulama. Maka kami berkomitmen memperhatikan kesejahteraan mereka. Meskipun masih banyak tantangan moral di masyarakat, setidaknya masih ada kesadaran untuk menjaga keimanan," tuturnya.

Bupati juga menitipkan pesan kepada para orang tua agar tidak sepenuhnya menyerahkan pendidikan agama kepada guru ngaji.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X