"Biasanya masyarakat kurang aware terhadap Pilkada, sehingga partisipasi di setiap Pilkada itu atensinya lebih rendah," papar Kanda.
Beberapa waktu lalu Ketua KPU Kota Cimahi menyatakan bahwa target KPU terkait partisipasi masyarakat dalam pilkada Kota Cimahi 2024 mencapai 80 persen.
Kendati demikian target tersebut tidak tercapai, berarti KPU Kota Cimahi gagal menargetkan partisipasi masyarakat mencapai 80 persen.
Disinggung terkait potensi adanya isu penggelembungan suara, Ia menyebutkan jika potensi tersebut bisa saja terjadi.
“Ya, potensi adanya penggelembungan suara atau pencurian suara bisa saja terjadi, kami lihat Paslon nomor urut 2 sudah begitu masif mempersiapkan para saksinya untuk mengawal suara saat ini, tetapi bisa saja melalui sistem potensi kecurangan bisa dilakukan. Setidaknya angka golput yang sudah ada menjadi satu catatan tersendiri jika terjadi perubahan signifikan dikemudian hari,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Ketua Tim Pemenangan Sampaikan Paslon Ngatiyana dan Adhitia Yudisthira Unggul Capai 41,86 Persen
Mohamad Ijudin Imbau Jauhi Judi Online dan Hindari Korupsi serta Redam Aksi Unjuk Rasa di Jawa Barat
Ratusan Pelajar dan Mahasiswa Ikuti Safari Jurnalistik dan Penguatan Literasi Keuangan di Kampus Unpas Bandung
Dukung Inovasi Pertanian Berkelanjutan, Bernard Tani Pangalengan Terima Bantuan Peralatan Usaha dan Pelatihan dari BRI
Para Calon KIM Ungguli Pilkada 2024, Pengamat Sinyal Arah Positif Keselarasan Pusat dan Daerah