FOKUSSATU.ID - Dua hari pasca debat pertama, Cawabup Bandung nomor 1 Gun Gun Gunawan kunjungi jaringan masyarakat tani Kabupaten Bandung di Cimaung, Sabtu 2 November 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Gun Gun Gunawan mendapat keluhan dan aspirasi masyarakat, khusunya pelaku pertanian yang tergabung di kelompok tani nelayan andalan (KTNA) dan Kelompok Tani Perempuan Kabupaten Bandung.
Salah satu pengurus KTNA Kabupaten Bandung H.Ayi mengatakan, setelah menyaksikan debat Cabup dan Cawabup Bandung, para petani menyampaikan keluhan dan aspirasi kepada Cawabup nomor 1.
Baca Juga: Gun Gun Gunawan Sosialisasi Program Bandung Menawan Alus Pisan di Kecamatan Cimaung
"Beberapa hari lalu, kami menyaksikan debat pertama Cabup dan Cawabup lewat siaran Televisi. Melihat dari pemaparan visi dan misinya sesuai harapan masyarakat,"kata H.Ayi kepada wartawan.
Menurut Ayi, saat berlangsung debat Cabup dan Cawabup beberapa waktu lalu, pihaknya melihat pasangan Sahrul Gunawan - Gun Gun Gunawan yang dinilai akan bisa membawa kabupaten Bandung lebih baik ke depan.
"Selama debat berlangsung, Paslon nomor 1 sangat unggul dari semua aspek. Maka, kami para petani Kabupaten Bandung berharap pak Sahrul dan Pak Gun Gun bisa membawa kemajuan para petani," jelasnya.
Selain itu, kata Ayi, pasangan Sahrul Gunawan - Gun Gun Gunawan memiliki visi dan misi yang jelas khususnya dalam sektor lingkungan dan pertanian.
Oleh karena itu, para pelaku pertanian berharap pasangan nomor 1 terpilih dalam pilkada Kabupaten Bandung pada 27 November 2024 mendatang.
"Karena visi dan misinya jelas dan ada keberpihakan bagi para petani, saya pastikan masyarakat Kabupaten Bandung akan memilih pasangan nomor 1," akunya.
Hal yang sama dikatakan ketua kelompok tani perempuan Kabupaten Bandung, Tintin, menurutnya, dulu masa kang Gun Gun Gunawan menjadi wakil Bupati Bandung perhatiannya kepada petani sangat terasa.
Oleh karena itu, para petani kabupaten Bandung berharap perhatian yang dulu pernah dirasakan para petani kembali diterapkan ketika Paslon Nomor 1 kembali memimpin kabupaten Bandung.
"Dulu mah ada perhatian khusus, seperti uang demplot uang pengganti gagal panen dan pendampingan melalui penyuluh berjalan optimal. Sehingga, para petani merasakan manfaat dari program pemerintah," katanya.
