FOKUSSATU.ID - Pemerhati Kota Bandung, Deny Zaelani menuturkan, pada kontestasi politik jelang Pilkada Serentak 2024, warga Kota Bandung harus jeli dalam memilih pemimpin.
Menurutnya, syarat mendasar sebagai calon kepala daerah adalah mengetahui soal sejarah kotanya. Selain itu, calon pemimpin Bandung juga harus memiliki skill teknis serta memiliki pengalaman dalam bidang birokrat dan tata kelola pemerintahan.
"Kota Bandung butuh pemimpin yang pakai hati dalam menata kotanya. Seorang pemimpin tentunya harus punya skill teknis yang mumpuni dan mengetahui sejarah eksisting Kota Bandung,"katanya.
Baca Juga: Apresiasi Kinerja, Perumda Tirta Raharja Terima Penghargaan dari United Nations Women PBB
"Tujuannya agar apa? Agar Kota Bandung di masa mendatang bisa lebih bersinar dan menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya melalui tata kelola pemerintahan yang handal,"ujar Dezan sapaan akrabnya.
Masalah kemacetan, banjir, sampah dan birokrasi menjadi poin penting yang harus diperhatikan calon pemimpin Kota Bandung.
"Jadi bisa disimpulkan bahwa Kota Bandung belum ada perubahan dalam hal penanganan masalah tersebut," ujarnya.
"Bagaimana Kota Bandung bisa keluar dari penyelesaian masalah tersebut bila para pemimpinnya kurang tahu akar pemasalahannya. Bila pemimpin itu sendiri tidak mengedepankan rasa memiliki terhadap Kota Bandung, maka mustahil Bandung bisa menjadi lebih baik,"katanya.
Selain itu, lanjut Dezan, pemimpin Kota Bandung juga harus memiliki pengalaman birokrasi serta skill teknis yang mumpuni.
Baca Juga: Buky Wibawa Kritik Pemdaprov Jabar Terkait Rencana Perluasan TPA Sarimukti
"Para calon tidak usah banyak teori dan retorika politik saja, begitu pun diharapkan masyarakat lebih cerdas dalam menyikapi rangkaian visi dan misi. Karena ini sangat mudah dibuat dengan berbagai ahli atau konsultan. Masyarakat Kota Bandung sudah Cerdas untuk memilih dan menilai siapa yg akan jadi pemimpin Kota Bandung, tentunya masyarakat Kota Bandung perlu output dan outcame demi tercapainya masyarakat sejahtera tertata kotanya," Papar Dezan.
Dezan menilai, para kandidat saat ini lebih cenderung membahas soal isu umum, namun lupa dengan program dan visi misi melanjutkan keberhasilan yang sudah ada.
"Bahwa Pilwalkot bukan memilih perwakilan calon dari partai atau para calon dewan. Bukan soal visi misi-nya saja, tapi lihat juga dari sisi pengalaman dan skill tehnis birokrasinya," papar Dezan.
Dezan pun berharap kepada para calon pemimpin di Kota Bandung, harus memiliki kepekaan terhadap daerahnya.Pemimpin yang menggunakan hatinya dalan menjalankan kekuasannya akan punya rasa memiliki Kota Bandung.