Debat Perdana Cawalkot dan Cawawalkot Bandung: Sampah Jadi Isu Bahasan Para Kandidat

photo author
- Rabu, 30 Oktober 2024 | 23:54 WIB
Debat perdana Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2024 (Ilustrasi )
Debat perdana Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2024 (Ilustrasi )

FOKUSSATU.ID -- Isu sampah menjadi persoalan utama yang menjadi bahasan pada acara debat perdana kandidat Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung pada Pilkada 2024 yang digelar di Sudirman Grand Ballroom, Jalan Sudirman, Kota Bandung, Rabu (30/10/2024).

Empat pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung terlihat antusias dalam menyampaikan solusinya terhadap penanganan sampah di Kota Bandung.

Paslon nomor urut 4 Arfi Rafnialdi - Yena Ma'soem memberikan pertanyaan kepada tiga orang kandidat cawalkot mengenai penanganan sampah yang dinilainya masih jadi masalah tiap pemimpin.

Baca Juga: Debat Publik Perdana Malam Ini, Sahrul Gunawan VS Dadang Supriatna, Siapa yang Berkualitas Jadi Bupati?

Cawalkot Bandung Dandan Riza Wardana menyampaikan, penanganan sampah di Kota Bandung perlu kerja sama dengan kota/kabupaten lainnya.

"Bagi saya masalah sampah perkotaan sudah tidak bisa hanya dilakukan seperti sekarang, ini sudah terlalu banyak (sampahnya). Harus ada penanganan sampah dengan sentuhan teknologi," kata paslon nomor urut 1 itu.

Sementara itu, Haru Suandharu menjanjikan akan meningkatkan Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK).

Bila kelak terpilih sebagai kepala daerah, ia berjanji menaikkan dana PIPPK menjadi Rp400 miliar.

Baca Juga: Bandung Kembali Terancam Jadi Lautan Sampah, UMKM Hijau Budidaya Maggot Jadi Jalan Keluarnya

"Kita harus mengurai sampah dari sumbernya. Mulai dari tingkat RW, kemudian dana PIPPK akan kami selektif (jumlahnya) Rp400 miliar," ucap Haru.

Terakhir, paslon nomor urut 3 M Farhan - Erwin akan membagi jadwal pembuangan sampah organik dan non-organik ke dalam sistem ganjil genap.

Sampah organik dibuang di tanggal ganjil dan non-organik di tanggal genap.

"Setiap rumah tangga harus bisa mengelola sampah. Nanti jadwal pengambilan sampah organik di tanggal ganjil dan non-organik di tanggal genap. Jadi gak ada lagi ibu-ibu yang protes pemilahan sampah tapi ujung-ujungnya digabung di tempat sampah," ungkap Farhan dikutip JPNN.com. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Rekomendasi

Terkini

DPRD Kota Bandung Dukung Aksi Bela Palestina

Kamis, 14 Agustus 2025 | 10:30 WIB

Edwin Senjaya Gelar Syukuran Hari Jadi BFC ke 22 Tahun

Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:03 WIB
X